Jokowi Masih Unggul Siapa pun Pasangan dan Pesaingnya

Rabu, 28 Februari 2018 – 23:15 WIB
Prabowo Subianto dan Joko Widodo dalam debat pemilu presiden pada 2014 silam. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto hingga saat ini masih menjadi penantang paling potensial bagi Joko Widodo (Jokowi) untuk Pemilu Presiden (Pilpres) 2019. Elektabilitas mantan Danjen Kopassus itu pula yang paling mendekati Jokowi.

Berdasar survei terkini Populi Center, elektabilitas Jokowi di angka 52,8 persen. Namun, elektabilitas Jokowi pada Februari ini justru turun dibanding Desember 2017. “Sebelumnya 54,2 persen,” ujar peneliti Populi Center Hartanto Rosojati di Jakarta, Rabu (28/2).

BACA JUGA: Akbar Sebut JK Masih Mau Jadi Cawapres Lagi, Tapi...

Sedangkan Prabowo terpaut jauh di bawah Jokowi. Elektabikitas mantan Panglima Kostrad itu hanya 15,4 persen.

Selanjutnya, elektabilitas nama-nama lain masih di bawah 1 persen. Misalnya nama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang hanya (0,9 persen), diikuti Gatot Nurmantyo dan Agus Harimurti Yudhoyono masing-masing 0,7 persen).

BACA JUGA: Disebut Maju Dampingi Jokowi, Airlangga: Saya Tanya Pak JK

Di urutan 5-10 besar ada sejumlah nama kondang dengan elektabilitas minim. Yakni Jusuf Kalla (0,5 persen), BJ Habibie (0,4 persen), Basuki T Purnama (0,4 persen), Megawati Soekarnoputri (0,3 persen) dan Mahfud MD (0,3 persen).

Populi juga mengukur elektabilitas para tokoh dengan menyusun simulasi pasangan calon presiden-calon wakil presiden. Misalnya Jokowi-Sri Mulyani melavan Gatot Nurmantyo-Anis Baswedan.

BACA JUGA: Kata Airlangga soal Jago Golkar untuk Cawapres Jokowi

Hasilnya, Jokowi-Sri mengantongi elektabilitas 57,3 persen. Sedangkan elektabilitas Gatot-Anies hanya 15,8 persen.

Simulasi kedua adalah Jokowi-Airlangga Hartarto melawan Anies BAswedan-AHY. Hasilnya, elektabilitas Jokowi-Airlangga

nampaknya memang rival terkuat Joko Widodo di Pilpres 2019. Hasil survei Populi Center menunjukkan, jika nama Prabowo tidak dimasukkan dalam simulasi, maka elektabilitas pasangan lawan Jokowi hanya kisaran belasan persen.

Sementara itu, apabila nama Prabowo dimasukkan dalam simulasi, maka elektabilitas pasangan lawan Jokowi mencapai di atas 20 persen. Simulasi pertama pasangan Jokowi-Sri Mulyani melawan Gatot Nurmantyo-Anies Baswedan.

Hasilnya elektabilitas Jokowi-Sri Mulyani sebesar 57,3 persen, sedangkan Gatot Nurmantyo-Anies Baswedan hanya 15,8 persen.

Simulasi kedua adalah memasangkan Jokowi dengan Airlangga Hartarto, melawan Anies Baswedan-AHY. Hasilnya, elektabilitas Jokowi-Airlangga sebesar 54,3 persen, sedangkan Anies Baswedan-AHY hanya 14,8 persen.

Tapi jika nama Prabowo dimasukkan, maka elektabilitas Jokowi tergerus. Misalnya, Jokowi-AHY melawan Prabowo-Anies. Hasilnya, Jokowi-AHY memiliki elektabilitas 50,8 persen, sedangkan Prabowo-Anies hanya 27,8 persen.

Ada pula simulasi Jokowi-Moeldoko melawan Prabowo-Anies Baswedan. Hasilnya, elektabilitas Jokowi-Moeldoko sebesar 49,1 persen, sedangkan Prabowo-Anies Baswedan mencapai 28 persen.

Terakhir adalah simulasi Jokowi-Muhaimin Iskandar melawan Prabowo-Anies Baswedan. Hasilnya, elektabilitas Jokowi-Muhaimin sebesar 50,6 persen, sedangkan Prabowo-Anies Baswedan sebesar 27,8 persen.

Hartanto menjelaskan, seluruh simulasi itu membuktikan saat ini lawan terberat Jokowi adalah Prabowo. “Elektabilitas Prabowo cenderung masih kuat dari tokoh lainnya,” pungkasnya.

Populi Center menggelar survei pada periode 7-16 Februari 2018. Jumlah sampel pada survei yang menggunakan metode multistage random sampling itu adalah 1.200 responden. Sedangkan margin of error survei di angka 2,89 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.(ce1/aim/JPC)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Disebut Layak Dampingi Jokowi, Prof Mahfud Menjawab Santai


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler