jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo kembali mengkritisi pemerintah pusat terkait kebijakan mobil murah. Kali ini ia menyoroti sikap tertutup pemerintah dalam pembahasan kebijakan tersebut.
Pria yang akrab disapa Jokowi ini merasa pemerintah pusat menyembunyikan kebijakan mobil murah dari dirinya. Pasalnya, dalam berbagai pertemuan pembahasan kemacetan, isu kebijakan mobil murah sama sekali tidak pernah mencuat.
BACA JUGA: Takut Kualat, Mega Ogah Dikukuhkan Jadi Ibu Bangsa
"Yang dibicarakan adalah mengenai MRT, monorail dan sterilisasi jalur Transjakarta. Tapi nggak pernah menyinggung mobil murah, dan tiba-tiba itu keluar," ujar Jokowi saat berbicara dalam acara diskusi di kampus FKUI, Salemba, Jakarta, Sabtu (30/11).
Sikap tertutup pemerintah pusat bertolak belakang dengan pernyataan Presiden SBY pada pertemuan dengan anggota KADIN beberapa waktu lalu. Saat itu SBY mengaku siap memberi dukungan kepada pemerintah daerah dalam mengatasi kemacetan.
BACA JUGA: Soal Pencapresan Jokowi, Mega Minta Kader Sabar
Karenanya, Jokowi menuntut pemerintah pusat untuk memperbaiki pola komunikasi dengan pemerintah daerah. Ia menegaskan, penyelesaian kontroversi mobil murah harus dilakukan melalui dialog bukan retorika belaka.
"Menurut saya yang paling bagus ada komunikasi dua arah tetapi bukan mendengarkan pidato," tegasnya.
BACA JUGA: Inilah Perbedaan Blusukan Jokowi dengan Mega
Lebih lanjut Jokowi memastikan, dirinya tidak menolak kebijakan mobil murah. Ia hanya menilai, perbaikan transportasi umum lebih penting dibandingkan meluncurkan mobil murah.
"Saya ngomong yang dibutuhkan itu transportasi murah bukan melarang mobil murah," tandas mantan Wali Kota Surakarta ini. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mega Klaim Jokowi Blusukan Karena Petuahnya
Redaktur : Tim Redaksi