jpnn.com - JAKARTA - Banjir yang menyerang sejumlah wilayah di Jakarta digunakan sebagai amunisi oleh pihak tertentu untuk menyerang Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Gubernur yang biasa disapa Jokowi ini pun tak khawatir dan memilih fokus untuk menanggulangi banjir.
"Ya, nggak apa-apa. Apanya sih yang mau disasar," kata Jokowi santai kepada wartawan di Waduk Pluit, Jakarta Utara, Senin (13/1).
BACA JUGA: 1.900 Korban Banjir Berhasil Dievakuasi
Menurut Jokowi, saat ini yang dibutuhkan adalah koordinasi dan kerjasama antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan pemerintah pusat. Pasalnya, penanganan banjir Jakarta berkaitan dengan sungai-sungai besar yang berhulu di provinsi lain.
Ia menuturkan, pihaknya perlu mendapatkan persetujuan dari Kementerian Pekerjaan Umum untuk memanfaatkan sungai-sungai tersebut terkait penanggulangan banjir.
BACA JUGA: TNI Kewalahan Atasi Arus Ciliwung
"Saya sih maunya enggak terkotak-kotak. Yang penting semua kerja cepat, fokus dan tepat sasaran. Jangan dipolitisir," tegasnya.
Lebih lanjut Jokowi kembali mengatakan bahwa pemerintahannya butuh waktu yang tidak sebentar untuk mengatasi banjir Jakarta. Apalagi, upaya penanganan banjir seperti normalisasi waduk belum selesai dilakukan.
BACA JUGA: Polda Imbau Warga tak Nekad Bertahan di Lokasi Banjir
"Memang butuh waktu. Ingat, Rotterdam bisa atasin banjir itu butuh berapa lama, 200 tahun. Kita normalisasi saja memang belum selesai. Kita memang harus ngomong apa adanya," tandas politisi PDIP ini. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 5.500 Polisi Diterjunkan Bantu Korban Banjir
Redaktur : Tim Redaksi