jpnn.com, JAKARTA - Presiden Jokowi meminta agar 10 negara tertinggi yang memiliki kasus corona baru (Covid-19) di dunia, juga diumumkan ke masyarakat Indonesia.
"Mestinya ada yang menyampaikan, mungkin bukan dari kita tapi perlu disampaikan mengenai 10 negara dengan kasus tertinggi misalnya di Amerika Serikat sekarang sudah 305 ribu, Italia 119 ribu, Spanyol 117 ribu, Jerman 85 ribu, RRT 82 ribu, Prancis 63 ribu, Iran 53 ribu, Inggris 38 ribu, Turki 20 ribu, Swis 19 ribu," kata Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan di Bogor, Senin.
BACA JUGA: Hergun Gerindra Kuliti Perppu Corona Jokowi, Singgung Skandal BLBI dan Century
Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam rapat terbatas dengan tema "Laporan Tim Gugus Tugas Covid-19".
"Biar semua memiliki gambaran penyakit ini bukan hanya di Indoensia tapi di 207 negara," ungkap Presiden.
BACA JUGA: Video Konspirasi Hubungan 5G dengan Corona Bikin Geram Youtube
Menurut Presiden, hal tersebut penting untuk diumumkan agar menjadi wawasan publik.
"Berkaitan dengan berita mengenai yang terjadi di negara-negara lain ini juga perlu disampaikan kepada publik biar publik memiliki sebuah wawasan bahwa sekarang sudah 207 negara yang terdampak," tambah Presiden.
BACA JUGA: Nikmati Isolasi Pandemi Corona, Model Cantik Senang Tak Bercelana
Penyampaian kompilasi jumlah kasus tersebut dapat dilakukan setiap hari atau dua hari sekali.
"Kasus-kasusnya tadi disampaikan 10 kasus tertinggi di negara-negara saya sebutkan. Itu mungkin perlu atau setiap hari, setiap dua hari harus ada yang menyampaikan tetapi sekali lagi itu bukan dari kita," kata Presiden.
Hingga Minggu (5/4), jumlah positif COVID-19 di Indonesia mencapai 2.273 kasus dengan 164 orang dinyatakan sembuh dan 198 orang meninggal dunia.
Kasus positif COVID-19 ini sudah menyebar di 32 provinsi di Indonesia.
Berdasarkan data dari situs Worldometers, hingga Senin (6/4) pagi terkonfirmasi di dunia ada 1.273.709 orang yang terinfeksi virus Corona dengan 69.456 kematian sedangkan sudah ada 262.486 orang yang dinyatakan sembuh. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha