Jokowi: Negara Kita Punya Problem Besar

Senin, 03 Desember 2018 – 22:13 WIB
Presiden Joko Widodo. Foto: Setpres

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri acara Pelepasan Ekspor Motor Yamaha Tahun 2018, di kawasan Pulogadung, Cakung, Jakarta Timur.

Dalam sambutannya, Kepala Negara mengaku senang menghadiri acara pelepasan produk ekspor, karena itu saat ini dibutuhkan Indonesia untuk mengatasi defisit transaksi berjalan dan neraca perdagangan.

BACA JUGA: Kebut Kasus Habib Bahar, Polisi Gandeng Empat Ahli

"Negara kita ini memiliki problem besar, yaitu impor lebih besar dari ekspor. Ini problem besar yang bertahun-tahun ingin kita atasi," ucap Presiden Jokowi.

Yamaha Indonesia pada tahun 2014 mencatatkan ekspor kurang lebih 23 ribu motor. Sementara pada tahun ini ekspor Yamaha Indonesia diperkirakan mencapai 338 ribu unit sepeda motor.

BACA JUGA: Demi Honorer, Semoga PP Manajemen PPPK Tidak Dipolitisasi

Selain itu, pelepasan ekspor kali ini juga bertepatan dengan pencapaian Yamaha Indonesia yang secara keseluruhan telah mencatatkan ekspor lebih dari 1,5 juta unit sepeda motor.

"Ini jumlah yang sangat besar. Pertama ekspornya tinggi, yang kedua investasinya juga besar," ujar mantan gubernur DKI Jakarta itu.

BACA JUGA: Pak Jokowi Tegaskan Manfaat Dana Desa untuk Jangka Panjang

Selain itu, tingkat kandungan lokal yang terdapat dalam unit ekspor tersebut disebut presiden juga sangat tinggi, yakni mencapai 94 persen. Investasi-investasi seperti inilah yang dibutuhkan oleh Indonesia.

"Ini kandungan lokalnya sangat tinggi. Investasi-investasi seperti inilah yang terus kita cari, karena ekspor tapi bahan bakunya dari impor ini yang juga sering menyebabkan yang namanya defisit neraca perdagangan," tuturnya.

Dua hal di atas, yaitu industri berorientasi ekspor dan tingkat kandungan lokal yang tinggi sangat diapresiasi presiden. Dia juga ingin segera mengetahui rencana ke depan Yamaha Indonesia dalam mengembangkan industrinya di Tanah Air.

Bahkan, Jokowi juga meminta Yamaha menginformasikan kepadanya mengenai hambatan-hambatan yang dihadapi dalam berinvestasi dan berusaha di Indonesia. Presiden ingin industri apa pun yang memiliki orientasi ekspor dan mampu menggerakkan perekonomian lokal harus diberikan ruang untuk terus mengembangkan usahanya.

"Investasi-investasi yang orientasinya ekspor, yang konten lokalnya tinggi, kalau tidak kita berikan ruang yang sebesar-besarnya itu keliru besar. Oleh sebab itu, tadi saya sampaikan kalau menteri tidak memberikan perhatian ya saya akan beri perhatian sendiri," tandasnya.

Hadir mendampingi Kepala Negara ketika itu, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Jokowi Terus Dihina, Bamsoet Jadi Curiga


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler