Jokowi Pakai Batik Bernuansa Cokelat dan Putih pada Acara Puncak Hari Kebaya Nasional

Rabu, 24 Juli 2024 – 10:39 WIB
Suasana acara Puncak Hari Kebaya Nasional di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (24/7/2024). Foto: ANTARA/Yashinta Difa

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana menghadiri acara puncak Hari Kebaya Nasional di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (24/7).

Memakai batik bernuansa cokelat dan putih, Presiden Jokowi hadir didampingi Ibu Iriana yang mengenakan kebaya biru berbahan beludru.

BACA JUGA: Keren, Musdalifah Bawa Batik Ecoprint jadi Terkenal Hingga Mancanegara

Pada puncak Hari Kebaya Nasional tersebut, Presiden bersama Ibu Iriana dan para hadirin menyaksikan pameran kebaya Indonesia yang diperagakan oleh sejumlah figur publik, di antaranya Widyawati, Prilly Latuconsina, dan Syifa Hadju.

Para peserta acara dihibur dengan penampilan dari sejumlah penyanyi, di antaranya Sundari Soekotjo serta Andien Aisyah, Yuni Shara, Rieka Roeslan, Nina Tamam, dan Iga Mawarni yang tergabung dalam grup vokal 5 Wanita.

BACA JUGA: Zialova Batik Sukses Bertransformasi Jadi Produsen Fashion Lokal Lewat KUR BRI

Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Giwo Rubianto Wiyogo mengatakan peringatan Hari Kebaya Nasional diadakan untuk pertama kalinya pada tahun ini setelah terbitnya Keppres Nomor 19 Tahun 2023 tentang Hari Kebaya Nasional.

Dengan mengusung tema "Lestarikan Budaya dengan Bangga Berkebaya", acara tersebut dihadiri oleh sekitar sembilan ribu perempuan dari seluruh daerah di Indonesia.

"Hari Kebaya Nasional bertujuan memperkenalkan dan menggaungkan kembali kebaya sebagai bagian dan sejarah perjuangan para perempuan Indonesia, meningkatkan wujud cinta, bangga pada identitas bangsa dan tanah air," kata dia.

Kehadiran Presiden Jokowi dan Ibu Iriana dianggapnya berarti bagi seluruh perempuan Indonesia karena dapat menjadi contoh sekaligus memperkuat komitmen bersama untuk melindungi serta melestarikan kebaya sebagai salah satu aset budaya bangsa.

Apalagi, katanya, masyarakat saat ini menantikan keputusan Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan (UNESCO) terkait dengan disetujui kebaya sebagai warisan budaya dunia tak benda dari Indonesia dan negara-negara serumpun di kawasan Asia Tenggara, sehingga kehadiran Presiden dapat memperkuat posisi kebaya itu sendiri.

Menurut dia, kebaya juga dapat meningkatkan upaya pemberdayaan perempuan serta pertumbuhan ekonomi bangsa karena melalui penyelenggaraan Hari Kebaya Nasional, sejumlah UMKM memperoleh kenaikan penjualan produk kebaya dan aksesoris pendukungnya.

"Melalui kebaya, perempuan Indonesia dapat naik kelas dan semakin maju," kata Giwo Rubianto Wiyogo.

Puncak peringatan Hari Kebaya Nasional akan menampilkan delapan kebaya legendaris koleksi Ibu Tien Soeharto.(ant/fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler