jpnn.com, TASIKMALAYA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan pemerintah saat ini memiliki banyak sekali program kerakyatan dan umat. Pihaknya menginginkan agar ekonomi masyarakat mampu berkembang lebih jauh. Untuk itu dia meminta pelaku UMKM memanfaatkannya.
Hal ini diaampaikannya saat menyerahkan bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada kurang lebih 600 pelaku usaha tani dan ternak, di Pondok Pesantren Miftahul Huda, Tasikmalaya, Jawa Barat pada Rabu (27/2).
BACA JUGA: Peneliti: Kartu Prakerja Jalan Keluar Buat Masalah Pendidikan dan Dunia Kerja
"Kalau pinjam KUR bunganya berapa sih? Tujuh persen setahun. Harus tau. Karena kalau bukan KUR itu mahal, bukan segitu. Ini KUR disubsidi oleh pemerintah," kata Jokowi menjelaskan keuntungan program KUR yang dijalankan ini.
Dia memyebutkan, pemerintah saat ini hendak mendorong penyaluran KUR kepada pelaku-pelaku usaha di sektor produksi. Tujuannya supaya produktivitas para pelaku usaha dapat meningkat sekaligus memberikan peluang bagi mereka untuk mengembangkan usahanya.
BACA JUGA: Jokowi Sebut Keberhasilan Timnas U-22 Buah dari Kekuatan Harmoni
Selain KUR, ada sejumlah program lain yang dijalankan untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat "Pemerintah sekarang ini punya program-program ekonomi umat dan program ekonomi rakyat. Yang pertama, ada yang namanya program Mekaar," ucapnya.
Program Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) merupakan layanan pemberdayaan melalui pembiayaan berbasis kelompok bagi ibu-ibu prasejahtera. Layanan tersebut menyediakan bantuan pembiayaan dengan besaran Rp 2 hingga Rp 5 juta yang diberikan bertahap tanpa jaminan.
BACA JUGA: Jokowi: NU Berkontribusi Besar Merawat NKRI
Program Mekaar ini telah berjalan selama beberapa tahun belakangan dengan melakukan pembinaan dan pendampingan kepada para nasabahnya di sejumlah daerah. Dalam jangka panjang, para nasabah Mekaar yang sebagian besar merupakan pelaku usaha supermikro diharapkan mampu mengembangkan usahanya dan beranjak tingkatan menjadi usaha kecil atau menengah.
Kemudian, ada juga program serupa berupa Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) yang menyasar kepada usaha mikro yang berada di lapisan terbawah dan belum bisa difasilitasi perbankan.
"Ada juga program yang namanya UMi. Itu lebih kecil lagi. Juga sama, bisa dipakai untuk usaha-usaha kecil-kecil yang di rumah," tukas mantan gubernur DKI Jakarta itu.
Khusus lingkungan pondok pesantren, pemerintah juga memiliki program Bank Wakaf Mikro yang saat ini sedang dalam tahap pengembangan. Sasarannya adalah para santri maupun masyarakat yang berada di sekitar lingkungan ponpes untuk memulai usaha ataupun mengembangkan usaha yang telah ada.
"Bank Wakaf Mikro ini telah didirikan di 44 pondok pesantren. Satu pondok diberikan modal kurang lebih Rp 8 miliar," jelas Kepala Negara.
Kepala Negara mengatakan, program tersebut telah berjalan selama dua tahun belakangan. Ke depannya, pemerintah akan membangun lebih banyak lagi Bank Wakaf Mikro di pondok-pondok pesantren di seluruh Indonesia.
"Ini sudah berjalan dua tahun. Mau kita evaluasi dan perbaiki. Nanti pondok-pondok yang lain juga akan diberikan Bank Wakaf Mikro," ujar Presiden.
Presiden berharap agar masyarakat betul-betul memanfaatkan sejumlah program tersebut. Pemerintah memberikan peluang yang sebesar-besarnya bagi masyarakat untuk dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan melalui sektor usaha.
Turut hadir mendampingi Presiden, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PDI Perjuangan Sebut 3 Kartu Sakti Hasil Blusukan Jokowi, Beda dengan Prabowo
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam