Jokowi Perintahkan TNI-Polri Tindak Tegas Pengganggu NKRI

Selasa, 16 Mei 2017 – 18:31 WIB
Presiden Joko Widodo menggelar jumpa pers usai bertemu para tokoh agama di Istana Merdeka, Selasa 16/5). FOTO: Biro Pers Istana Presiden

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak seluruh rakyat menjaga keberagaman sebagai kekuatan bangsa Indonesia. Meski terdapat perbedaan keyakinan, semua pihak harus dapat bersatu menjaga kebinekaan dan solidaritas.

Ini disampaikan Jokowi saat konferensi pers usai bertemu dengan sejumlah tokoh lintas agama di Istana Merdeka, Selasa (16/5).

BACA JUGA: Jokowi Bertemu Tokoh Lintas Agama di Istana

"Apa pun agamanya, apa pun sukunya, apa pun golongannya, untuk menjaga kebinekaan dan membangun solidaritas," ujar Jokowi.

Pertemuan itu dihadiri Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini, Ketua Majelis Hukum dan HAM PP Muhammadiyah Syaiful Bakhri, Ketua Konferensi Waligereja Indonesia Ignatius Suharyo, Ketua Persekutuan Gereja Indonesia Henriette T. Hutabarat-Lebang.

BACA JUGA: Ini Peringatan Keras Aktivis 98 untuk Orang di Lingkaran Istana

Kemudian Ketua Perwakilan Umat Buddha Indonesia Hartati Murdaya, Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia Wisnu Bawa Tenaya, Ketua Majelis Tinggi Agama Khonghuchu Indonesia Uung Sendana L. Linggaraja, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian.

Bersama para tokoh, Jokowi juga membicarakan seputar dinamika kebangsaan. Dia senang karena semua tokoh lintas agama berkomitmen dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, memperkokoh Pancasila serta UUD 1945 dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika.

Menyikapi dinamika yang terjadi beberapa waktu belakangan di kalangan masyarakat, mantan gubernur DKI Jakarta meminta para pihak maupun kelompok untuk segera menghentikan gesekan-gesekan yang ada. Sebab sesungguhnya semua orang Indonesia adalah saudara sebangsa.

BACA JUGA: Setnov Minta Golkar Sumut Solid Menangkan Jokowi di Pilpres 2019

"Saya minta hal-hal tersebut untuk segera dihentikan. Jangan saling menghujat, karena kita ini adalah saudara. Jangan saling menjelekkan, karena kita ini adalah Saudara. Jangan saling memfitnah, karena kita adalah saudara. Jangan saling menolak, karena kita ini adalah saudara," ucapnya.

Presiden juga mengingatkan bahwa gelombang demonstrasi yang terus menerus dilakukan adalah sebuah tindakan yang tidak produktif yang juga harus dihentikan.

"Jangan kita saling mendemo, habis energi kita untuk hal-hal yang tidak produktif itu. Kita adalah saudara sebangsa dan se-Tanah Air," tegasnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menggarisbawahi, negara melindungi hak setiap warganya untuk berekspresi dan mengemukakan pendapat. Namun, kebebasan itu harus diiringi dengan tanggung jawab dan tidak melanggar aturan yang ada.

Mengakhiri pernyataannya, Jokowi menyatakan telah menginstruksikan kepada Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk mengambil tindakan tegas yang diperlukan.

"Kapolri dan Panglima TNI untuk tidak ragu-ragu menindak tegas segala bentuk ucapan dan tindakan yang mengganggu persatuan dan persaudaraan, NKRI dan Bhinneka Tungal Ika, dan yang tidak sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,” pungkas dia.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Bicara Poros Maritim dan Pariwisata di KTT Jalur Sutra


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler