jpnn.com - JAKARTA - Sejumlah rumah di bantaran Sungai Ciliwung, Bukit Duri, Jakarta Selatan, digusur Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah pimpinan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Rabu (28/9).
Padahal, saat menjadi Cagub DKI Jakarta 2014, Presiden Joko Widodo yang berpasangan dengan Ahok pernah berdialog dengan warga setempat dan berjanji tidak akan melakukan penggusuran.
BACA JUGA: Mutmainah Si Pemutilasi Balita: Kamu Nggak Takut Sama Saya
Jokowi pun berjanji akan mendirikan kampung deret. Namun, janji Jokowi "dieksekusi" Ahok dengan melakukan penggusuran.
Pengamat politik Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing menyatakan, Presiden Jokowi harus kembali berdialog dan blusukan di Bukit Duri. Hal ini perlu dilakukan untuk menjelaskan janjinya saat berkampanye dulu. Menurut Emrus, janji Jokowi kini jauh dari harapan setelah Pemprov DKI Jakarta melakukan pembongkaran.
BACA JUGA: DPR Sarankan Go-Jek Penuhi Tuntutan Para Driver
"Konsistensi pemimpin dilihat dari kesesuaian janji politik dengan perwujudannya kepada masyarakat," kata direktur EmrusCorner, itu.
Ia mendesak dialog bisa dilakukan Jokowi secepatnya dengan warga korban penggusuran. Dia berharap dialog tersebut bisa menyatukan pandangan serta solusi permanen.
BACA JUGA: Setahu Saya Baru Ahok yang Kasih Rusun ke Warga Gusuran
Hal itu tetap harus merujuk pada janji kampanye Jokowi pada Pilgub DKI Jakarta 2012 lalu.
Menurut Emrus, jika dialog ini dikelola dengan baik, maka hasil pertemuan dan solusi bisa digunakan sebagai role model penataan wilayah tempat tinggal perkotaan padat penduduk di Indonesia.
Selain itu, ujar dia, dari aspek komunikasi politik bisa membangun kepercayaan masyarakat.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Istri Provos Polda Metro Memutilasi Anak Sendiri, Beginilah Kronologisnya
Redaktur : Tim Redaksi