jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengeluhkan kurangnya sarana pemutaran film seperti gedung bioskop yang murah dan mudah dijangkau untuk masyarakat menengah ke bawah. Sebab, saat ini bioskop hanya dibangun di mal-mal besar di kota besar.
“Inilah saya kira tugas pemerintah, tugas kementerian, tugas Badan Ekonomi Kreatif untuk memunculkan ini lagi agar rakyat bisa nonton film Indonesia,” tutur presiden saat memberi sambutan pada acara silaturahim dengan masyarakat perfilman nasional di Istana Negara, Jakarta, Senin (30/3).
BACA JUGA: TNI AU Dikerahkan untuk Jemput 4.159 WNI di Yaman
Jokowi menuturkan, berdasarkan laporan yang diterimanya, saat ini jumlah bioskop di Indonesia hanya sekitar 1000 di Indonesia. Padahal, jumlah idealnya antara 5000-6000 bioskop.
“Ini tugasnya pemerintah untuk memberikan stimulasi agar bisa hidup lagi. Saya meyakini industri perfilman dengan insentif dari pemerintah, akan menguasai pasar,” sambung Jokowi.
BACA JUGA: Jokowi Nonton Bareng
Jokowi pun meminta Badan Ekonomi Kreatif agar merumuskan kembali insentif yang bisa mendorong industri perfilman nasional. Ia berharap film Indonesia dapat bersaing dengan buatan Hollywood, Korea dan Jepang.
Yang tak kalah penting, kata Jokowi, rakyat Indonesia semestinya mencintai film-film nasional. "Mari mencintai film Indonesia. Ayo nonton film Indonesia," tandasnya.(flo/jpnn)
BACA JUGA: Ssstt.. Ternyata Presiden Jokowi Pernah Dilarang Menonton Film Ini Lho...
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hasil Mediasi, Ade Komaruddin Masih Pimpin Fraksi Golkar
Redaktur : Tim Redaksi