Jokowi Sebut Nama Erick Thohir Saat Bertemu Sukarelawan

Senin, 18 September 2023 – 04:01 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, BOGOR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempersilakan sukarelawan pendukungnya memanaskan mesin politik menjelang Pilpres 2024.

Namun, Jokowi mengingatkan agar mesin yang sudah panas tidak dijalankan dulu karena harus menunggu instruksi darinya.

BACA JUGA: Mayoritas Warga Jatim Inginkan Erick Jadi Cawapres Prabowo pada Pilpres 2024

Saat mempersilakan sukarelawan pendukungnya memanaskan mesin politik jelang Pilpres tersebut, Presiden Jokowi menyebut nama Menteri BUMN Erick Thohir.

Nama Erick Thohir sejauh ini santer disebut sejumlah lembaga survei sebagai kandidat paling kuat sebagai cawapres Prabowo Subianto.

BACA JUGA: Pengamat Menilai Prabowo Rugi jika Tidak Pilih Erick Thohir sebagai Cawapres

“Kalau ingin memanaskan mesin, ya silakan, mesinnya dipanaskan, tetapi, jangan dijalankan dulu. Internal struktur relawan diperkuat, jangan tergesa-gesa. Erick Thohir,….ya enggak apa-apa, wong namanya demokrasi, bersuara enggak apa-apa,” kata Jokowi dalam Rembug Nasional Relawan Solidaritas Merah Putih (Solmet) di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/9).

Menurut Jokowi, koalisi atau gabungan partai politik yang saat ini sudah ada belum pasti, termasuk seluruh pasangan bakal capres dan bakal cawapres yang akan berlaga pada Pemilu 2024.

BACA JUGA: Karnaval HUT RI di Mojokerto Jatim Mencekam

Jokowi meminta sukarelawan perlu bersabar menunggu untuk memutuskan siapa bakal capres dan bakal cawapres yang akan menerima dukungan.

“Harus sabar dulu. Setuju ndak? Saya aja bisa sabar, masa Bapak Ibu gak bisa sabar. Jadi, kita menunggu koalisinya seperti apa, menunggu calonnya seperti apa,” ujar dia.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menjelaskan bahwa Pemilu 2024, Pemilu 2029, dan Pemilu 2034 akan sangat menentukan apakah Indonesia bisa menjadi negara maju atau terjebak sebagai negara berkembang.

Dia memberi contoh sejumlah negara di Amerika Latin dan Amerika Selatan, yang sejak dekade 1950 masih menyandang status sebagai negara berkembang hingga saat ini.

Hal itu, kata Jokowi, karena negara tersebut tidak memanfaatkan kesempatan untuk melompat menjadi negara maju.

Oleh karena itu, kata Jokowi, pada Pemilu 2024, Pemilu 2029, dan Pemilu 2034, bangsa Indonesia perlu mendapatkan pemimpin yang bisa membawa Indonesia menjadi negara maju.

“Kita harus mampu dalam tiga periode ke depan, memiliki pemimpin yang bisa membawa kita semua melompat menjadi negara sejahtera karena kita ingin sejahtera,” kata Jokowi. (rhs/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hilang 4 Hari, Gadis Ini Diperkosa 10 Pria Secara Bergilir, Pelaku Masih Bebas


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler