jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) merasa sedih atas aksi teror dalam bentuk bom bunuh diri di halaman dalam Mapolrestabes Medan, Rabu (13/11) pagi.
Namun demikian, Presiden ketujuh RI itu menyatakan bahwa Indonesia tidak takut oleh aksi-aksi terorisme semacam itu. "Indonesia tidak takut akan bentuk teror apa pun. Pasti bahu-membahu melawan terorisme. Presiden menyatakan sedih atas korban luka-luka di Mapolresta Medan. Beliau mendoakan agar korban lekas sembuh dan segera kembali beraktivitas," kata Juru Bicara Presiden Fajroel Rachman dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu sore.
BACA JUGA: Ledakan di Mapolres Medan, Diduga Bom Bunuh Diri
Dia memastikan bahwa pemerintah akan menangani masalah tersebut secara cepat. Sebab, negara harus melindungi ratusan juta rakyat dari aksi-aksi keji semacam itu.
Presiden Jokowi sudah menyampaikan sejumlah instruksi usai menghadiri acara di Sentul. Di sana, Kepala Negara berbicara dengan Menko Polhukam Mahfud MD, Kapolri Jenderal Idham Azis, hingga Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
BACA JUGA: Ini Daftar Nama Korban Ledakan Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan
"Terorisme akan ditangani pihak kepolisian. Kadiv Humas Polri mengatakan bahwa kepolisian segera bertindak cepat sesuai arahan Presiden untuk menyelidiki aktivitas pelaku ataupun jaringan pelaku," sebut Fajroel.
Selain itu, kata Fajroel, presiden juga nenyatakan bahwa negara tidak menoleransi pelaku-pelaku terorisme.
"Presiden juga tegas, tidak akan memberikan toleransi kepada pelaku. Pemerintah akan melindungi setiap warga negara Indonesia dari kemungkinan tindakan-tindakan terorisme," katanya. (fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam