jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira menyebut Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) seharusnya tidak memanfaatkan Presiden RI Prabowo Subianto demi syahwat politik eks Gubernur Jakarta itu.
Dia berkata demikian demi menanggapi langkah Prabowo mendukung Cagub-Cawagub Jateng Ahmad Luthfi dan Taj Yasin.
BACA JUGA: Prabowo Bubarkan Satgas Buatan Jokowi, Apa Itu?
"Pak Jokowi seharusnya tidak perlu meminta bantuan Presiden bagi kepentingan melanggengkan kekuasaannya," katanya melalui layanan pesan, Minggu (10/11).
Andras menduga Jokowi menjadi tokoh di balik keputusan Prabowo menyarankan rakyat Jateng untuk memilih Luthfi-Taj Yasin.
BACA JUGA: Andreas PDIP Sedih Lihat Martabat Presiden Prabowo Seakan Direndahkan Jokowi
Dia merasa sedih martabat seorang Presiden RI direndahkan oleh Jokowi dengan menyamakan level pemimpin negara seperti juru kampanye (jurkam)
"Dengan dukungan tersebut, rakyat menangkap pesan kuat, bahwa Presiden Prabowo tunduk di bawah pengaruh Jokowi," katanya.
BACA JUGA: Hadir di Kampanye Hairan-Amin, Kaesang Mengaku Utusan Jokowi
Sebelumnya, Prabowo merekomendasikan warga Jateng memilih Lutfhi-Taj Yasin sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur provinsi beribu di Semarang itu.
Prabowo menyebutkan kandidat nomor urut dua pada Pilkada Jateng itu dipercaya akan memperbaiki hidup masyarakat.
“Saya percaya kedua tokoh ini merupakan tepat memimpin Jawa Tengah,” kata Prabowo, Sabtu (9/11).
Prabowo mengatakan dirinya bersama Wapres RI Gibran Rakabuming Raka tidak bisa bekerja sendiri dalam membangun Indonesia.
Dia melanjutkan butuh sinergi pemerintah pusat dan daerah dalam mewujudkan visi negara yang bersih, mempecepat pembangunan ekonomi, hingga menjaga kekayaan alam.
Prabowo merasa kandidat Luthfi-Taj Yasin jika memimpin Jateng bisa menyelaraskan kebijakan di daerah sesuai ketentuan dari pusat.
"Saya percaya bila keduanya memimpin baik sehingga kerja sama antara pusat dan daerah akan terwujud,” ujarnya. (ast/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi