JAKARTA--Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo nampaknya tidak khawatir terhadap langkah 32 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta yang akan mengajukan hak interpelasi terkait kebijakan Kartu Jakarta Sehat yang dinilai kurang efektif.
Pria yang akrab disapa Jokowi itu justru mempersilakan para anggota dewan tersebut untuk mengajukan haknya.
"Ya malah senang biar kita bisa jelasin. Biasa saja, orang diinterpelasi, ditanya kok, ya nanti dijelasin," tutur Jokowi sambil tertawa. Hal ini ia ungkapkan saat mengantarkan rombongan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin, (27/5).
Jokowi menyatakan tak ada masalah dengan program KJS yang selama ini diributkan. Menurutnya, semua masalah yang dihadapi dalam program itu bisa diselesaikan agar tidak merugikan masyarakat kecil.
"Kalau preminya belum jadi naik, masih ngitung kalkulasi. Nasional aja 15 ribu kita sudah 23 ribu kok, berarti sudah tinggi. Kalau ada persoalan-persoalan kan hanya teknis di lapangan jasa medisnya, khususnya pada operasi tertentu. Dikomunikasikan lah dibicarakan, enggak usah mundur," papar Jokowi.
Jokowi pun menyatakan siap dipanggil kapan saja oleh DPRD untuk menjelaskan program KJS itu. Ia pun menyatakan, KJS masuk dalam program pemerintah karena selama ini dana pun berasal dari pemerintah.
"Kesehatan kan hak rakyat, kemudian ada yang ganggu-ganggu. Kan ganggu itu namanya. Ngomong lah, diajak bicara tiap menit aja kita siap tiap jam kita buka kok. Itu kan namanya tidak punya rasa sosial kemanusiaaan. Dalam perang saja musuh sakit harus disembuhkan kok, ini rakyat sendiri ditinggal," tandas Jokowi. (flo/jpnn)
Pria yang akrab disapa Jokowi itu justru mempersilakan para anggota dewan tersebut untuk mengajukan haknya.
"Ya malah senang biar kita bisa jelasin. Biasa saja, orang diinterpelasi, ditanya kok, ya nanti dijelasin," tutur Jokowi sambil tertawa. Hal ini ia ungkapkan saat mengantarkan rombongan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin, (27/5).
Jokowi menyatakan tak ada masalah dengan program KJS yang selama ini diributkan. Menurutnya, semua masalah yang dihadapi dalam program itu bisa diselesaikan agar tidak merugikan masyarakat kecil.
"Kalau preminya belum jadi naik, masih ngitung kalkulasi. Nasional aja 15 ribu kita sudah 23 ribu kok, berarti sudah tinggi. Kalau ada persoalan-persoalan kan hanya teknis di lapangan jasa medisnya, khususnya pada operasi tertentu. Dikomunikasikan lah dibicarakan, enggak usah mundur," papar Jokowi.
Jokowi pun menyatakan siap dipanggil kapan saja oleh DPRD untuk menjelaskan program KJS itu. Ia pun menyatakan, KJS masuk dalam program pemerintah karena selama ini dana pun berasal dari pemerintah.
"Kesehatan kan hak rakyat, kemudian ada yang ganggu-ganggu. Kan ganggu itu namanya. Ngomong lah, diajak bicara tiap menit aja kita siap tiap jam kita buka kok. Itu kan namanya tidak punya rasa sosial kemanusiaaan. Dalam perang saja musuh sakit harus disembuhkan kok, ini rakyat sendiri ditinggal," tandas Jokowi. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ika Unand Bersih-bersih di Jalan Thamrin
Redaktur : Tim Redaksi