jpnn.com - BANJARMASIN – Bencana kebakaran hutan dan asap tahun ini bisa dikatakan telah usai seiring dengan datangnya musim penghujan. Meski begitu bukan berarti daerah-daerah terdampak bisa mulai bernafas lega.
Pasalnya, Presiden Joko Widodo sudah memerintahkan daerah-daerah rawan untuk bersiap menghadapi musim kebakaran tahun depan. Ia menegaskan, langkah-langkah pencegahan harus dilakukan mulai dari sekarang.
BACA JUGA: Ical: Golkar Akan Menjadi Mitra Loyal Pemerintah
“Kebakaran tahun ini menjadi pelajaran kita semua, meski sudah 18 tahun selalu berulang-ulang. Sekali lagi harus jadi pelajaran," kata Jokowi saat membuka Hari Menanam Pohon Indonesia di Taman Hutan Rakyat Sultan Adam, Kamis (26/11).
Jokowi mengatakan, hanya karena musim hujan sudah datang, pembangunan kanal-kanal dan sarana penangkal kebakaran lainnya tak boleh berhenti. Menurutnya, kelalaian semacam itu lah yang membuat kebakaran hutan terus berulang setiap tahun.
BACA JUGA: Politikus Gerindra Minta MKD Klarifikasi Pernyataan Junimart Girsang
Presiden pun mengingatkan bahwa lahan gambut harus menjadi fokus utama dalam melakukan pencegahan. Pasalnya, Pasalnya, area tersebut lah yang paling merepotkan jika sudah terbakar.
“Pencegahan juga harus melibatkan berbagai komponen masyarakat, Pemda, Kodam. Dan saya ingatkan jangan setelah api kebakaran padam kita lupa, harus betul-betul siap untuk pencegahan, bukan setelah kejadian baru pontang panting," imbuhnya.
BACA JUGA: DPR Tunda Pemilihan Capim KPK, Jokowi: Sabar Aja
Lebih lanjut, mantan gubernur DKI Jakarta itu, Indonesia adalah salah satu negara dengan luas hutan terbesar di dunia. Tapi kita justru jadi penyumbang emisi karbon terbesar nomor enam di dunia. Salah satu penyebabnya adalah kebakaran hutan besar-besaran yang terjadi tiap tahun.
“Ini peringatan bagi kita, pemerintah telah berkominen mengurangi emisi 29 persen pada tahun 2030. Kita juga minta negara maju dan berkembang ikut memilii komitmen yang sama,” pungkas suami dari Iriana Widodo itu.(dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ganti Pemain di MKD, Ini Penjelasan Golkar
Redaktur : Tim Redaksi