jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo alias Jokowi menyampaikan pidato tanpa teks dalam Sidang Bersama DPR dan DPD di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (16/8).
Kurang lebih setengah jam, orang nomor satu di Indonesia yang menggunakan baju adat Sasak Nusa Tenggara Barat itu berpidato menyinggung sejumlah hal. Salah satu yang menarik perhatian adalah persoalan efisiensi anggaran dan kemajuan teknologi.
BACA JUGA: Pak Jokowi Sebut Kabinet Sudah Final, Ketum Golkar Bilang Begini
Presiden Jokowi menegaskan mengingatkan eksekutif untuk melakukan efisiensi anggaran. Salah satunya adalah tidak sering melakukan kunjungan ke luar negeri. “Untuk apa studi banding ke luar negeri, padahal informasi yang ingin didapat semua ada di smartphone,” kata Jokowi disambut tepuk tangan.
Secara mengejutkan, Jokowi lantas memperlihatkan sebuah benda seperti telepon seluler. Sembari mengangkat telepon seluler, Jokowi menegaskan bahwa mau ke Amerika Serikat, Rusia, Jerman, ada di smartphone semua. “Mau ke Amerika ada di sini semua, mau ke Rusia, ada di sini semua. Mau ke Jerman, di sini sudah ada semuanya,” ungkap Jokowi dalam sidang yang dipimpin Ketua DPD Oesman Sapta Odang itu.
BACA JUGA: Presiden Puji Kinerja MPR Dalam Sidang Tahunan
Dia menegaskan, hal ini bukan hanya relevan untuk eksekutif, tetapi juga legislatif. Sontak, pernyataan yang dilontarkan Jokowi sembari tersenyum ini mendapat tepuk tangan. “Saya kira ini juga relevan untuk bapak, ibu anggota dewan,” ungkap orang nomor satu di Indonesia ini.
BACA JUGA: Jokowi Berpidato dengan Pakaian Adat Sasak, Kerisnya di Dada
BACA JUGA: Berpidato Pakai Baju Adat Sasak, Jokowi: Banyak yang Bertanya ke Saya
Jokowi menegaskan bahwa realisasi anggaran bukan diukur dari berapa banyak yang dibelanjakan. Melainkan diukur seberapa baik pelayanan dan kemudahan masyarakat. Dia menambahkan, ukuran akuntabilitas pemerintahan juga jangan dilihat dari seberapa banyak formulir yang harus diisi dan dilaporkan. Melainkan seberapa baik produk yang dihasilkan. “Orientasi harus ke sana. Anggaran harus sepenuhnya didesikasikan untuk rakyat,” katanya.
Mantan gubernur DKI Jakarta itu menuturkan, pemanfaatan teknologi yang maju, akan mempermudah yang dulu sulit menjadi mudah, mahal jadi murah, lamban menjadi cepat. Dia menegaskan, penyederhanaan prosedur dan pemanfaatan teknologi juga harus harus diikuti dengan menyederhanakan organisasi.
Jokowi menyatakan organisasi yang tumpang tinduh harus digabung. Menurut dia, jumlah organsiasi dan aparat yang tidak efisien dan relevan harus dipangkas. “Ini akan segera kita mulai,” tegasnya.
Mantan wali kota Surakarta itu mengatakan peningkatan kualitas dan kultur aparat, mulai birokrat, TNI, Polri, pejabat BUMN juga harus segera berubah. “Harus segera berubah. Tidak ada kompromi aparat yang mengingkari Pancasila, aparat yang tidak melayani, tidak turun ke bawah. Sebaliknya, kami akan cari dan apresiasi aparat yang yang menebarkan optimisme, smart, shortcut dan sepenuh hati melayani rakyat,” kata Jokowi. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi: Izinkan Saya Memindahkan Ibu Kota ke Pulau Kalimantan
Redaktur & Reporter : Boy