JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menerima Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi. Dalam pertemuan yang digelar di Balai Kota DKI Jakarta, mereka membahas kerja sama untuk penangangan masalah di perbatasan kedua wilayah.
Di bidang transportasi, Pemprov DKI berkoordinasi dengan Pemkot Bekasi soal pembangunan jalur monorel dengan rute Bekasi-Jakarta-Tangerang. Selain itu Pemprov DKI Jakarta juga bermaksud menambah koridor busway yang dilewati angkutan perbatasan terintegrasi busway (APTB) yang mengambil rute ke Bekasi.
"Kan sekarang hanya satu. Itu perlu diperbanyak koridornya supaya daya angkut baik," kata Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo usai pertemuan,
Rabu (17/7).
Sementara itu Wali Kota Bekasi Rachmat Effendi menyambut baik rapat koordinasi yang diinisiasi Gubernur Jokowi. Wali Kota yang biasa disapa Pepen itu mengatakan bahwa sinergi dibutuhkan kedua wilayah karena fungsinya yang saling bersinggungan.
"Karena dua daerah ini punya karakteristik khusus, baik masyarakatnya yang commuter, baik kepentingan DKI yang terus meningkat," ujar Pepen.
Menurut Pepen, setidaknya ada sejumlah bidang yang membutuhkan koordinasi dari kedua wilayah. Diantaranya tata ruang, kebersihan, kebinamargaan, kependudukan, lingkungan hidup dan pendapatan.
Dari 7 poin tersebut baru bidang kebersihan yang koordinasinya ditetapkan lewat nota kesepahaman."Sejauh ini baru bidang kebersihan, TPA Bantar Gebang," pungkas Pepen. (dil/jpnn)
Di bidang transportasi, Pemprov DKI berkoordinasi dengan Pemkot Bekasi soal pembangunan jalur monorel dengan rute Bekasi-Jakarta-Tangerang. Selain itu Pemprov DKI Jakarta juga bermaksud menambah koridor busway yang dilewati angkutan perbatasan terintegrasi busway (APTB) yang mengambil rute ke Bekasi.
"Kan sekarang hanya satu. Itu perlu diperbanyak koridornya supaya daya angkut baik," kata Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo usai pertemuan,
Rabu (17/7).
Sementara itu Wali Kota Bekasi Rachmat Effendi menyambut baik rapat koordinasi yang diinisiasi Gubernur Jokowi. Wali Kota yang biasa disapa Pepen itu mengatakan bahwa sinergi dibutuhkan kedua wilayah karena fungsinya yang saling bersinggungan.
"Karena dua daerah ini punya karakteristik khusus, baik masyarakatnya yang commuter, baik kepentingan DKI yang terus meningkat," ujar Pepen.
Menurut Pepen, setidaknya ada sejumlah bidang yang membutuhkan koordinasi dari kedua wilayah. Diantaranya tata ruang, kebersihan, kebinamargaan, kependudukan, lingkungan hidup dan pendapatan.
Dari 7 poin tersebut baru bidang kebersihan yang koordinasinya ditetapkan lewat nota kesepahaman."Sejauh ini baru bidang kebersihan, TPA Bantar Gebang," pungkas Pepen. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok Sebut DPRD DKI Kejar Honor dengan Pansus
Redaktur : Tim Redaksi