Jokowi: Tahun Ini Akan Selesai Delapan Bendungan

Selasa, 03 Juli 2018 – 20:08 WIB
Presiden Joko Widodo. Foto: Setpres.

jpnn.com, NUSA TENGGARA BARAT - Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana meninjau langsung Bendungan Paselloreng di Desa Arajang, Kecamatan Gilireng, Kabupaten Wajo dalam kunjungan kerjanya ke Sulawesi Selatan, Selasa (3/7).

Bendungan ini adalah satu dari tiga proyek bendungan baru di Sulsel. Dua lainnya yaitu Karalloe di Kabupaten Jeneponto dan Pamukkulu di Kabupaten Takalar.

BACA JUGA: Jokowi Berpotensi Kalah Jika JK-AHY Bisa Berduet

"Tahun ini akan selesai delapan bendungan yang sudah kami kerjakan tiga empat tahun lalu. Antara lain Bendungan Rotiklot di NTT, kemudian Tanju dan Mila di Pulau Sumbawa NTB, Logung di Kudus, Gondang di Karanganyar, Sei Gong di Batam," kata Jokowi usai peninjauan.

Bendungan ini memiliki kapasitas tampung maksimal sebesar 138 juta meter kubik atau 9 kali lebih besar dari Bendungan Raknamo dengan kapasitas 14 juta meter kubik yang diresmikan presiden awal 2018 lalu.

BACA JUGA: Pak Jokowi Tinjau Proyek Irigasi Senilai Rp 225 Juta di Wajo

Presiden yang beken disapa dengan panggilan Jokowi pun berharap bendungan tersebut akan bisa mengairi kurang lebih 7.000 hektare sawah irigasi.

"Ini adalah bendungan yang sangat besar karena ada 365 hektare dari tanah milik negara kemudian ditambah dengan pembebasan lahan kurang lebih 1.800 hektare milik masyarakat," ucap Jokowi.

BACA JUGA: Presiden Jokowi Tinjau Bendungan Paselloreng

Dari lahan milik masyarakat seluas 1.849,88 hektare, sudah dibebaskan sebanyak 36,87 persen atau seluas 681,98 hektare. Sisanya dalam proses penyelesaian pembayaran bertahap untuk area genangan. Pemerintah menargetkan pada Oktober tahun ini semua terbayarkan.

Untuk memenuhi kebutuhan air di bidang pertanian, presiden berharap bendungan Paselloreng bisa menjadi sumber air baku bagi masyarakat di 4 kecamatan di Kabupaten Wajo, sebesar 305 liter per detik.

Manfaat lainnya adalah untuk konservasi sumber daya air, pengendalian banjir Sungai Gilireng sebesar 1.002 meter kubik per detik, perikanan air tawar, objek pariwisata, dan sebagai sumber energi untuk pembangkit listrik.

Di akhir keterangan persnya, mantan wali kota Surakarta itu menyampaikan bahwa pembangunan bendungan yang dilakukan pemerintah merupakan salah satu sarana yang bertujuan akhir untuk swasembada pangan.

"Arahnya semua ke sana, 49 bendungan yang kami bangun itu arahnya adalah menyiapkan air untuk irigasi, pertanian, dan larinya nanti akan ke swasembada pangan kita," pungkas Kepala Negara.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Wacana Duet JK-AHY, Bamsoet Pengin Jokowi-Airlangga Saja


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler