Jokowi Targetkan pada 2024, Kendaraan Tanpa Awak Terealisasi di Ibu Kota Baru

Rabu, 15 Januari 2020 – 23:55 WIB
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Gubernur Papua Lukas Enembe saat meninjau Pelabuhan Nabire, Kamis (21/12). Foto: Biro Pers Setpres

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Jokowi berniat menghadirkan kendaraan tanpa awak (autonomous transport) di ibu kota negara (IKN) baru.

"Jadi 'autonomous car' sebagai satu hasil masa depan. Yang terpenting saat ini ialah membuat 'road map' apa yang harus dibuat dahulu," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, usai mengikuti rapat terbatas yang dipimpin Presiden Jokowi, di istana kepresidenan Jakarta, Rabu (15/1).

BACA JUGA: Mobil Swakemudi Itu Biasa! Nih Sudah Ada Motor Otonom

Langkah awal, kata Budi, lembaganya akan membuat 'exercise' di beberapa tempat. Misalnya di Puncak (Jawa Barat) atau di Bali.

Kemudian, berkoordinasi dengan kementerian terkait dalam menciptakan ekosistemnya, agar populasi dan nilai keekonomiannya terbentuk.

BACA JUGA: Arahan Terbaru dari Jokowi soal Pemindahan Ibu Kota Negara

"Jadi pada saat kita buat itu (kendaraan tanpa awak) di ibu kota baru, itu sudah dengan populasi yang bagus," tambahnya.

Lanjut Budi Karya, sejak awal pemerintah akan menggandeng pihak swasta dengan skema Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

BACA JUGA: Sapa Sandiaga Uno, Jokowi: Hati-hati 2024

"Mengenai 'autonomous' kami tidak mungkin langsung MRT (mass rapid transport), pertama kali menggunakan bus yang 'connectivity' antara Balikpapan ke sana (ibu kota baru), kedua 'train', tetapi tetap harus mempersiapkan yang namanya MRT, jadi fleksibilitas tetap ada," ungkap Budi lagi.

Menurut Budi Karya, target kendaraan tanpa awak itu diharapkan dapat dihadirkan pada 2024.

"Ya harapannya 2024 tapi seperti disampaikan Pak Presiden, kita ini fleksibel, pencapaian-pencapaian itu fleksibel. Bisa saja 2024, tetapi bisa juga karena pertimbangan tertentu dibutuhkan waktu lagi," tambah Budi Karya.

Menurut Budi Karya, realisasi kendaraan tanpa awak tersebut, harus dengan membangun rel khusus seperti LRT dan MRT.

"Menggunakan jalan raya sebenarnya tidak mahal karena jalannya sudah dibentuk kan. Harapannya tahap awal itu menggunakan jalan tol atau jalan 'bypass' yang dibangun dari Balikpapan ke ibu kota baru sehingga tidak mahal," ungkap Budi Karya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Riset dan Teknologi sekaligus Kepala Badan Riset Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro, mengatakan bahwa kendaraan tanpa awak tersebut akan dimulai dari wilayah yang lebih kecil.

"Kalau saya usulkan, untuk yang skalanya besar adalah 'public transportation' dulu yang 'driverless' dimulai dari wilayah yang lebih kecil tapi sejak awal perencanaan kota itu harus sudah mengadopsi akan adanya 'autonomous driverless' jadi jangan ketika berpindah dari yang normal ke 'autonomous' harus ada pemindahan atau pembongkaran lagi," kata Bambang.

Infrastruktur yang harus dimiliki untuk mendukung "autonomous vehicle" adalah teknologi telekomunikasinya standar 5G. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler