Jokowi Tegaskan Indonesia Tidak Mau Dipaksa Untuk Ekspor

Selasa, 20 Desember 2022 – 00:21 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan sambutan pada Dies Natalis ke-73 UGM, Senin (19/12/2022). Tangkapan layar Youtube Setpres RI

jpnn.com, SLEMAN - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia tidak mau dipaksa oleh pihak luar untuk mengekspor sumber daya alam yang dapat diolah di dalam negeri.

"Masa-masa kolonial telah meninggalkan trauma panjang bangsa kita. Kita dipaksa kerja paksa, kita dipaksa tanam paksa. Saat ini kita tidak mau dipaksa-paksa, termasuk kita tidak mau dipaksa untuk ekspor paksa," kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan virtual dalam Rapat Terbuka Peringatan Dies Natalis ke-73 UGM di Sleman, Senin.

BACA JUGA: UGM Berulang Tahun ke-73, Presiden Jokowi Singgung Program Hilirisasi SDA, Simak

Mantan Wali Kota Solo itu mengatakan pada KTT ASEAN-Uni Eropa, Indonesia telah mempertegas posisinya bahwa dalam kerja sama antarnegara tidak sekadar untuk maju bersama tetapi juga maju setara.

Dengan demikian, kata dia, tidak ada satu pihak pun yang berhak memaksakan kehendak dan menggunakan standarnya untuk dipaksakan ke pihak lain.

BACA JUGA: Anggota DPR Ini Menilai Jokowi Sangat Serius Mewujudkan Kemajuan UMKM

Ayah Kaesang Pangarep itu menuturkan Indonesia berpeluang menjadi lumbung pangan dan energi dunia apalagi energi hijau yang sangat dibutuhkan dunia.

Melalui program hilirisasi atas sumber daya alam yang dimiliki, kata Jokowi, Indonesia berpeluang menjadi negara maju dengan nilai tambah di dalam negeri.

BACA JUGA: Hasil Survei: Balad Jokowi Kompak Dukung Ganjar Pranowo dan Erick Thohir

"Semua itu harus diperjuangkan dalam percaturan politik internasional, politik global, dan juga diperkuat oleh kapasitas internal di dalam negeri," kata Jokowi.

Semangat memperjuangkan kepentingan kemanusiaan, kepentingan kemajuan, dan kedaulatan bangsa dari UGM, kata dia, makin relevan di dunia yang penuh dengan disrupsi apalagi dampak pandemi belum selesai.

Dia mengatakan puluhan negara mengalami kebangkrutan serta jutaan orang mengalami kekurangan pangan dan kelaparan hingga jatuh ke jurang kemiskinan ekstrem.

"Indonesia bersyukur berkat kerja keras semuanya termasuk alumni UGM pertumbuhan ekonomi berada di kisaran 5,7 persen. Di Kuartal ketiga 2022 inflasi juga sangat terjaga. Harga pangan dan energi juga masih terkendali tetapi kita tidak boleh puas dengan situasi ini," kata Presiden Jokowi.

Melalui Presidensi G20, kata dia, Indonesia tidak sekadar melahirkan deklarasi di tengah konflik global sedang memanas tetapi Indonesia juga berhasil merealisasikan proyek-proyek riil untuk memecahkan persoalan kemanusiaan dan perekonomian.

"Saya mengajak keluarga besar UGM untuk menjadi pelaku penting bagi peningkatan martabat dan kemandirian bangsa bagi kedaulatan negara, serta bagi kemajuan dan kemakmuran rakyat Indonesia," kata dia. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Calon KSAL, Jokowi: dari Bintang Tiga


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler