Jokowi Tekankan Pentingnya Kemitraan demi Atasi Masalah Laut

Senin, 29 Oktober 2018 – 20:54 WIB
Presiden Jokowi berbincang dengan CEO Danone Emmanuel Faber dalam forum Our Ocean Conference 2018 di Bali. Foto: Danone

jpnn.com, BALI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya kemitraan dalam mengatasi masalah kelautan global saat membuka Our Ocean Conference 2018 di Nusa Dua, Bali, Senin (29/10).

Pria yang karib disapa Jokowi itu menjelaskan, saat ini dunia sedang menghadapi berbagai permasalahan laut.

BACA JUGA: Respons Presiden Jokowi soal Insiden Lion Air JT 610

Mulai pencurian ikan, perompak, perdagangan manusia, penyelundupan obat-obatan, perbudakan, hingga masalah sampah di laut.

"Saya sadar bahwa bangsa kami adalah bangsa bahari. Saya sadar wilayah air kami lebih besar dari wilayah darat. Kita semua sadar bahwa wilayah air di bumi kita lebih besar dari wilayah darat. Kita semua sadar bahwa laut adalah adalah masa depan kita. Our ocean, our future," kata Jokowi.

BACA JUGA: Hasto Yakini Kiai Maruf Kerek Suara Jokowi di Sumbar

Jokowi juga berharap Our Ocean Conference (OOC) mampu menjadi motor penggerak untuk kelestarian laut.

BACA JUGA: Tos! Pak Jokowi Perkenalkan Salam Satu Jempol

Saat ini banyak laut yang kondisinya memprihatinkan akibat sampah plastik, polusi air, rusaknya terumbu karang, pemanasan suhu air air laut dan naiknya permukaan air laut.

"Jangan terlambat berbuat untuk laut kita. Satu negara tidak dapat menangani tantangan yang kita hadapi. Satu negara tidak dapat mengoptimalkan manfaat laut bagi masyarakat dunia. Pemerintah saja tidak mungkin menyelesaikan semuanya,” kata Jokowi.

Menurut Jokowi, pemerintah tidak mungkin sendirian menyelesaikan semua permasalahan itu.

“Oleh karena itu diperlukan kerja sama. Cooperation, Collaboration. We need multi-stakeholder partnership. We need global partnership. Sebuah kerja sama global untuk mencapai Sustainable Development Goals khususnya terkait perlindungan laut," tegas Jokowi.

Our Ocean Conference sendiri dihadiri oleh berbagai tokoh penting dunia mulai kepala negara, pejabat pemerintah, organisasi internasional hingga petinggi perusahaan global.

Salah satu pimpinan perusahaan global yang hadir adalah CEO Danone Emmanuel Faber.

Dia sempat berbincang dengan Jokowi pada saat presiden berkunjung ke area pameran di Our Ocean Conference 2018.

Danone merupakan salah satu perusahaan yang mendukung upaya pengurangan sampah di laut melalui kerja sama multipihak.

Indonesia memiliki program pengurangan polusi laut dengan target pengurangan sampah plastik di laut sebesar 70 persen pada tahun 2025.

Selain itu juga tercapainya kawasan konservasi perairan seluas 20 juta hektare pada 2018 atau dua tahun lebih cepat dari target 2020.

Jokowi menjelaskan, luas wilayah lautan lebih besar dari daratan. Tidak hanya itu, lebih dari 90 persen perdagangan dunia melalui laut.

Kekayaan laut dunia diperkirakan mencapai USD 24 triliun. Sekitar 3,2 miliar penduduk dunia tergantung pada sektor perikanan dan rantai pasokannya.

"Belum lagi sumber alam lain yang terkandung di dalam laut. Itulah gambaran penting arti laut bagi kehidupan kita dan masa depan umat manusia,” tambah Jokowi. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cara Jokowi Tampil Netral di Antara Parpol Pegusungnya


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Joko Widodo   Danone   laut  

Terpopuler