jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap adanya sejumlah menteri yang tidak patuh terhadap arahannya di Kabinet Kerja periode pertama pemerintahanya.
Hal ini disampaikan Jokowi saat membuka sidang perdana Kabinet Indonesia Maju, di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (24/10).
BACA JUGA: Sidang Kabinet Perdana, Ini Tugas Jokowi untuk Mendagri Tito
Awalnya, Jokowi kembali menegaskan bahwa tidak ada visi misi menteri di kabinet pemerintahannya.
"Bahwa tidak ada visi misi menteri, yang ada adalah visi misi presiden dan wakil presiden. Tolong dicatat. Karena dalam lima tahun lalu ada satu, dua, tiga menteri yang masih belum paham," ungkap Jokowi.
BACA JUGA: Menteri yang Bertahan dan Bergeser di Kabinet Jokowi
Sayangnya, dalam rapat tersbut mantan Gubernur DKI Jakarta itu tidak menyebut menteri mana saja yang bandel dengan arahannya.
Rapat tersebut dihadiri Wapres Ma'ruf Amin, para menteri koordinator dan menteri lainnya yang saat itu mayoritas mengenakan kemeja putih.
Suami Iriana itu memlanjutkan, setiap rapat, baik paripurna, rapat terbatas, rapat internal, itu ada sebuah payung hukumnya. "Kalau sudah diputuskan dalam rapat, jangan sampai di luar masih diributkan lagi," tegas Jokowi.
Dia tidak mempersoalkan bila para menterinya memperdebatkan suatu kebijakan, namun hal itu cukup berlangsung di dalam rapat-rapat yang resmi. Bukan malah berpolemik di luar.
"Silakan ramainya di dalam rapat. Mau debat di dalam rapat, saya dengarkan. Tetapi kalau sudah diputuskan, dengan segala risiko harus dilaksanakan. Kalau ada perubahan-perubahan dan kondisi-kondisi tertentu, mari lah ditarik lagi dalam rapat internal atau ratas," tuturnya.(fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam