Jokowi Upayakan Perdamaian di Ukraina, Kok Alumni 212 Sewot?

Jumat, 01 Juli 2022 – 15:40 WIB
Plt Waketum PA 212 Novel Bamukmin. Foto: dokumen JPNN.com/M Amjad

jpnn.com, JAKARTA - Plt Wakil Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin menyatakan seharusnya Presiden Joko Widodo menyelesaikan masalah Israel-Palestina, sebelum berupaya mendamaikan Ukraina-Rusia.

Menurut dia, perperangan yang paling lama dan tidak selesai itu ialah penjajahan Israel atas Palestina dan sangat penting untuk diselesaikan.

BACA JUGA: Akui Perdamaian Rusia-Ukraina saat Ini Masih Sulit, Jokowi Serahkan Dirinya Jadi Jembatan

"Itu karena indonesia sudah sangat anti dengan penjajahan sebagaimana tertuang dalam teks proklamasi bahwa penjajahan harus dihapuskan dari muka bumi ini," kata Novel Bamukmin kepada JPNN.com melalui layanan pesan singkat, Jumat (1/7).

Dia menyebutkan seharusnya Presiden Jokowi mendamaikan Israel-Palestina yang dinilai sebagai teroris sejati.

BACA JUGA: China Harus Dihentikan, Jangan Sampai Taiwan Bernasib seperti Ukraina

"Terus membantai warga Palestina. Bukan Rusia didamaikan dengan ukraina, tetapi boleh saja asal Israel berani untuk didamaikan," lanjutnya.

Dia menyatakan Rusia punya komitmen akan berhenti perang ketika Israel juga tidak menjajah Palestina.

BACA JUGA: Diplomasi Jokowi ke Rusia dan Ukraina, Prof Hikmahanto: Mudah-mudahan Menghasilkan Gencatan Senjata 

"Jokowi mau mendamaikan Rusia bisa dicurigai bahwa ingin menghentikan juga ancaman Rusia ke Israel dan bisa dicurigai punya kepentingan terhadap Israel," ujarnya.

Diketahui, Jokowi bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Istana Maryinsky, Kyiv, Ukraina, Rabu (29/6).

Dia menyampaikan kunjungannya tersebut merupakan bentuk kepedulian masyarakat Indonesia untuk Ukraina.

“Saya sampaikan ke Presiden Zelenskyy bahwa kunjungan ini saya lakukan sebagai manifestasi kepedulian Indonesia terhadap situasi di Ukraina,” kata Jokowi pada konferensi pers bersama Zelenskyy, Rabu (29/6).

Eks Gubernur DKI Jakarta itu menegaskan bahwa Indonesia menyoroti pentingnya penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah.

Selain itu, dia juga menyampaikan pentingnya penyelesaian damai dalam konflik antara Ukraina dan Rusia meskipun hal tersebut dinilai masih sulit dilakukan.

"Dalam kaitan ini, saya menawarkan diri untuk membawa pesan dari Presiden Zelenskyy untuk Presiden Putin yang akan saya kunjungi segera," lanjut Jokowi.

Pada kesempatan yang sama, alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) itu juga menyampaikan kepeduliannya terhadap dampak perang bagi kemanusiaan.

Untuk itu, Indonesia berupaya untuk memberikan bantuan berupa obat-obatan dan komitmen rekonstruksi rumah sakit di sekitar Kyiv.

Jokowi juga membahas peran Ukraina bagai rantai pasok pangan dunia sehingga dia menilai semua usaha harus dilakukan agar Ukraina bisa kembali mengekspor bahan pangan.

"Penting bagi semua pihak untuk memberikan jaminan keamanan bagi kelancaran ekspor pangan Ukraina, termasuk melalui pelabuhan laut. Saya mendukung PBB dalam hal ini," ucap mantan Wali Kota Surakarta itu.

Kemudian, Jokowi juga menyampaikan undangan secara langsung kepada Zelenskyy untuk menghadiri pertemuan G20 di Bali.

Dia juga menegaskan komitmen Indonesia untuk terus memperkuat kerja sama bilateral dengan Ukraina.

"Tahun ini adalah 30 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Ukraina. Saya menyampaikan komitmen Indonesia untuk terus memperkuat kerja sama yang lebih baik," pungkas Jokowi. (mcr8/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler