jpnn.com, BOGOR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap cerita masa kecilnya soal olahraga panahan ketika bertemu para atlet panahan di halaman belakang Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat pada Sabtu (7/7).
Cerita itu berkaitan dengan bayangan masa kecilnya tentang olahraga panahan yang baru beberapa tahun terakhir bisa diwujudkannya.
BACA JUGA: Jokowi: Saya Sudah Berlatih Lama tapi Level Belum Naik
“Dulu rumah saya di Solo itu dekat dengan Lapangan Manahan. Itu memang tempat untuk latihan. Tiap hari saya waktu masih kecil lewat. Lihat orang latihan manah, tapi saya enggak bisa beli itu yang namanya alat panahan. Bapak saya ya tidak memungkinkan membelikan saya," ungkap Jokowi.
Kenangan tentang masa kecilnya itu muncul saat mantan wali kota Surakarta itu memberikan tantangan untuk menyebutkan Pancasila kepada para atlet panahan yang hadir.
BACA JUGA: Jokowi: Urus Izin Cuma Seminggu, Bupati Jangan Bangga Dulu
Mantan gubernur DKI Jakarta itu kemudian menuturkan bahwa dirinya baru mampu belajar panahan saat sudah menjadi Kepala Negara.
"Baru setelah jadi presiden, baru bisa latihan memanah. Patut saya syukuri, alhamdulillah. Apa yang saya bayangkan waktu saya kecil, bisa saya lakukan sekarang," katanya.
BACA JUGA: Begini Respons Pak Jokowi soal Dukungan dari TGB
Kepala Negara kemudian bercerita mengenai latihan panahan yang ia lakukan di kompleks Istana Kepresidenan Bogor. Dirinya mengaku dilatih oleh Rizal Barnadi.
"Tempat manah saya di sini. Dilatih di sini, targetnya di arah sana. Awal-awal luput terus. Jadi sekali lagi, ya inilah tempat saya dilatih memanah, dan guru saya ya Pak Rizal," sambungnya.
Setelah itu, Jokowi menyemangati para atlet yang hadir. Dia berharap akan ada atlet-atlet panahan yang handal dari bibit-bibit muda ini.
"Saya senang sejak usia dini harus dimulai jadi pemanah yang handal. Sejak kecil, sejak dini pembibitan sejak awal, jadi ada regenerasi di waktu yang akan datang," kata suami Iriana.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lampu Hijau dari Jokowi untuk Para Menterinya Jadi Caleg
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam