JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku pesimis penggunaan eskalator di jembatan penyebrangan orang (JPO) di Salemba, Jakarta Pusat dapat bertahan lama.
Pasalnya, selama ini warga Jakarta tidak pernah tertib menggunakan fasilitas umum.
"Karena pemeliharaannya sulit kalau penggunaannya juga kita tidak tertib di situ. Paling sehari dua hari mati nanti," kata Jokowi saat ditemui di rumah makan di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (6/3).
Oleh karenanya, lanjut Jokowi, saat ini hanya satu JPO saja yang menggunakan fasilitas eskalator. Selama 6 bulan ke depan, ia akan mengevaluasi penggunaan eskalator di JPO Salemba.
"Kalau memang nanti kita sudah punya perilaku budaya yang baik, untuk naik ke JPO baik, ya nanti kita tambah. Satu itu dulu saja kita lihat, buat contoh dulu," papar mantan Wali Kota Surakarta tersebut.
Jokowi menambahkan, Pemprov DKI tidak akan merugi apabila fasilitas eskalator di JPO Salemba ternyata tidak efektif. Pasalnya, biaya pembangunan eskalator tersebut berasal dari pihak swasta.
"Ya kalau contoh itu CSR paling enak, kalau keliru-keliru nggak pakai APBD," imbuhnya.
Sekedar diketahui, hari ini Jokowi meresmikan eskalator JPO di halte RS St.Carolus, Salemba. Eskalator itu merupakan hibah dari kantor The Capitol Park Residence.
Eskalator JPO ini adalah yang pertama dan satu-satunya di Jakarta. Pemasangan eskalator di JPO Salemba memerlukan waktu sekitar 11 bulan dan menelan biaya Rp 6 miliar. (dil/jpnn)
Pasalnya, selama ini warga Jakarta tidak pernah tertib menggunakan fasilitas umum.
"Karena pemeliharaannya sulit kalau penggunaannya juga kita tidak tertib di situ. Paling sehari dua hari mati nanti," kata Jokowi saat ditemui di rumah makan di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (6/3).
Oleh karenanya, lanjut Jokowi, saat ini hanya satu JPO saja yang menggunakan fasilitas eskalator. Selama 6 bulan ke depan, ia akan mengevaluasi penggunaan eskalator di JPO Salemba.
"Kalau memang nanti kita sudah punya perilaku budaya yang baik, untuk naik ke JPO baik, ya nanti kita tambah. Satu itu dulu saja kita lihat, buat contoh dulu," papar mantan Wali Kota Surakarta tersebut.
Jokowi menambahkan, Pemprov DKI tidak akan merugi apabila fasilitas eskalator di JPO Salemba ternyata tidak efektif. Pasalnya, biaya pembangunan eskalator tersebut berasal dari pihak swasta.
"Ya kalau contoh itu CSR paling enak, kalau keliru-keliru nggak pakai APBD," imbuhnya.
Sekedar diketahui, hari ini Jokowi meresmikan eskalator JPO di halte RS St.Carolus, Salemba. Eskalator itu merupakan hibah dari kantor The Capitol Park Residence.
Eskalator JPO ini adalah yang pertama dan satu-satunya di Jakarta. Pemasangan eskalator di JPO Salemba memerlukan waktu sekitar 11 bulan dan menelan biaya Rp 6 miliar. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Usulkan 3 in 1 ala Singapura ke Jokowi
Redaktur : Tim Redaksi