jpnn.com - JAKARTA - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menilai, perkembangan properti berbasis angkutan kereta api di tanah air masih belum begitu mendesak untuk diwujudkan dalam waktu dekat.
Menurut Jonan, lebih baik PT Kereta Api Indonesia (KAI) fokus memenuhi kapasitas penumpang dibandingkan dengan membangun hunian berbasis angkutan kereta api.
BACA JUGA: KAI Bangun Hunian Real Estate, Ini Saran Menteri Jonan
Pasalnya, jika kapasitas KA belum dipenuhi, bukan tidak mungkin pembangunan hunian real estate berbasis angkutan KA hanya menambah kemacetan.
"Kalau transportasi belum menjadi penopang malah yang ada macet, jadi kapasitas cukup dulu baru dibangun real estate," ungkap Jonan di acara Seminar Internasional Rail to Real Estate di Saripan Pasific Hotel, Jakarta, Selasa (29/9).
BACA JUGA: Setop Pembagian Gas dengan Cara Rente
Saran lain yang Jonan berikan yakni pembangunan hunian berbasis angkutan kereta api dibangun di kawasan atau wilayah yang tidak padat penduduk. Sebab, hunian berbasis angkutan kereta api juga bisa menjadi pendorong perekonomian sekitar.
"Bangun di Banyuwangi itu boleh atau di Baturaja. Kalau di Jakarta atau Surabaya saya pikir pembangunan real estate harus dipenuhi dulu bahwa angkutan KA bisa menjadi basis transportasi publik, karena percuma nanti akan memperpanjang kemacetan," ulas mantan dirut KAI ini. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Top! Kontrak Baru WIKA Capai Rp 12,46 triliun
BACA ARTIKEL LAINNYA... KAI Ingin Bangun Hunian Real Estate, Jonan Sarankan Tiru 2 Developer
Redaktur : Tim Redaksi