Joop Gall Beber Tiga Penyebab PSM Kalah dari Persib, Nomor 3 Sangat Mengejutkan

Rabu, 23 Februari 2022 – 14:45 WIB
Pemain asing PSM Makassar, Wiljan Pluim saat berduel dengan para pemain Persib. Foto: dok PSM Makassar

jpnn.com, BALI - PSM Makassar dipaksa menyerah 0-2 oleh Persib Bandung pada lanjutan Liga 1 musim 2021/22. Pertandingan berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar Bali, Selasa (22/2).

Kekalahan itu menambah catatan buruk bagi klub asal Kota Makassar, Sulawesi Selatan. PSM tercatat tidak pernah menang dalam empat pertandingan terakhir. 

Selain itu, Pasukan Ramang -julukan PSM- masih tertahan di posisi 13 klasemen sementara Liga 1 dengan 28 poin. 

Pelatih PSM Joop Gall membeberkan tiga fakta di balik kekalahan PSM dari Persib. 

1. Sulit Menyiapkan Tim dengan Bagus Karena Covid-19 

Joop Gall menyebut timnya tidak bisa melakukan persiapan dengan baik karena PSM diterjang badai Covid-19,
terutama saat melawan Persib Bandung

Juru taktik asal Belanda itu menjelaskan beberapa pemain PSM baru pulang dari karantina Covid-19, sementara pertandingan melawan Persib semakin dekat.

Dengan waktu yang singkat sulit baginya untuk menyiapkan strategi dan taktik terbaik.

"Seperti biasa, sebelum pertandingan kami harus membuat persiapan yang matang, tetapi kami sulit melakukannya dengan baik karena beberapa pemain saya baru pulang karantina. Otomatis mereka sulit bermain 90 menit," katanya.

2. Gol Cepat Pukulan Telak PSM

Joop Gall mengaku gol cepat yang dilakukan oleh Persib Bandung merupakan pukulan telak bagi timnya. 

"Kami kemasukan gol yang begitu cepat. Ini mempengaruhi mental tim," katanya.

Setelah tertinggal, PSM Makassar sulit menyamakan kedudukan karena kondisi pemain yang belum siap 100 persen.

"Setelah tertinggal dari gol cepat, kami berupaya untuk menyamakan kedudukan. Dalam laga ini kami menurunkan pemain yang baru pulang karantina (Covid-19) dan ini menyulitkan kami," tambahnya.

Selain itu, Joop Gall mengungkapkan penyebab sulitnya mengejar ketertinggalan karena fisik pemain tidak normal, terutama mereka yang baru pulih dari Covid-19.

"Sangat sulit menggunakan pemain yang baru pulang karantina. Mereka harus memulihkan fisik dan sangat berat bermain 90 menit," tegas dia.

3. Tak Ada Peningkatan Yang Istimewa Pemainnya 

Joop Gall kembali melempar kekecewaan terhadap performa anak didiknya.  

Sektor depan Juku Eja menjadi sorotan sang pelatih. Dia menilai penyelesaian akhir pemain masih kurang bagus.

"Terlihat saat kami main lawan Persib, tidak ada peningkatan yang istimewa. Contohnya Yakub Sayuri mendapatkan peluang emas, tapi tidak mampu mencetak gol," keluhnya. (mcr29/jpnn)

BACA JUGA: Liga Champions: Prediksi dan Link Live Streaming Atletico Madrid vs Manchester United

BACA ARTIKEL LAINNYA... Juventus Oleng Melawan Villarreal, Pemain Ini Jadi Kambing Hitam


Redaktur : Dhiya Muhammad El-Labib
Reporter : M Srahlin Rifaid

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler