jpnn.com, SIANTAR - Jika sebelumnya dia menganggap surat tugas sebagai surat rekomendasi untuk maju di Pilgubsu 2018, kini Bupati Simalungun dua periode itu mengklaim sudah mendapatkan restu DPP Partai Demokrat maupun DPP PAN untuk maju di Pilgubsu 2018 bersama Mumtaz Rais yang juga putra Amin Rais, pendiri PAN.
MESKIPUN rekomendasi dari PAN dan Demokrat belum keluar, dalam waktu dekat JR Saragih-Mumtaz Rais akan di deklarasikan.
BACA JUGA: Gerindra Senang Bila PAN Keluar dari Koalisi Pemerintah
"Sudah confirm, JR Saragih-Mumtaz Rais akan maju di Pilgubsu. Pasangan itu mendapat dukungan dari PAN dan Demokrat," kata Direktur Eksekutif DPD Partai Demokrat Sumut, Silverius Bangun kepada wartawan, Jumat (10/11).
Silverius menegaskan, Bulan November ini telah dipilih sebagai deklarasi pasangan JR Saragih-Mumtaz Rais. "JR Saragih dan Mumtaz Rais sudah saling mengenal. Mereka adalah pilihan terbaik," sebutnya.
BACA JUGA: PAN Segera Umumkan Balon Walkot Bekasi 2018
Surat keputusan dari DPP PAN dan DPP Partai Demokrat untuk JR Saragih-Mumtaz Rais paling lambat keluar akhir Desember. "Deklarasi melibatkan partai itu butuh waktu. Karena melibatkan ketua umum partai dan tokoh nasional," ungkapnya.
Silverius juga mengatakan, Ketua DPD Partai Demokrat Sumut siap melakukan deklarasi di depan pendukung JR selama dua minggu sejak tanggal 15 hingga 28 November 2017. "Deklarasi JR Saragih ini akan dilakukan di Karo (15 November 2017), Padangsidimpuan (20 November 2017), Samosir, Humbang Hasundutan, Taput (22 hingga 24 November 2017), dan Dairi (28 November 2017)," paparnya.
BACA JUGA: PAN-PDIP Dikabarkan Usung Sani-Izi di Pilwako Jambi
Meskipun dilakukan di beberapa tempat di Sumut, jelas Silverius, seluruh perwakilan wilayah di Sumut akan dihadirkan. "Deklarasi ini akan dihadiri puluhan ribu orang, meskipun di luar wilayah yang sudah ditentukan maka wilayah lainnya juga dihadirkan," lanjutnya.
Dia juga mengatakan, dengan dideklarasikannya pecinta JR maka sudah dipastikan bahwa orang nomor satu di Kabupaten Simalungun tersebut sudah mendapatkan dukungan. "Persiapan deklarasi pecinta JR ini menjadi bukti bahwa Bapak JR Saragih sudah mengantongi jumlah kursi yang menjadi syarat utama untuk maju menjadi Gubernur Sumatera Utara di 2018," pungkasnya.
Sementara, Ketua DPW PAN Sumut Yahdi Khair Harahap mengaku belum mendapatkan intruksi apapun dari DPP terkait Pilgubsu 2018. Maka dari itu, Yahdi mengaku terkejut mendengar kabar bahwa JR Saragih-Mumtaz Raiz akan di deklarasikan karena sudah mendapatkan restu baik dari PAN maupun Demokrat.
"Saya baru tahu ada kabar itu. Barusan saya bicara via telepon dengan pengurus DPP yang menangani Pilkada. Tapi, baliau belum ada bilang apapun, kok aneh ya," katanya ketika dikonfirmasi terpisah.
Anggota DPRD Kabupaten Batubara ini pun mengaku belum diberitahu baik secara lisan maupun tertulis dari DPD Partai Demokrat Sumut mengenai rencana deklarasi. "Saya kok nggak tahu ada rencana deklarasi," imbuhnya.
Meski begitu, Yahdi nampaknya tidak terlalu mempermasalahkan klaim dari kubu JR Saragih. "Biasa klaim mengklaim menjelang pilgubsu. Suhu politik juga makin panas. Saat ini proses penjaringan Balon Gubsu sudah di DPP. Mekanisme di DPW sudah selesai," tuturnya.
Yang lebih mengherankan, kata Yahdi, Mumtaz Raiz tidak pernah mengikuti penjaringan Balon Gubsu baik di tingkat DPW maupun DPP. "Kenapa nama Mumtaz Raiz keluar, saya pun tidak tahu," pungkasnya.
Sementara, Penasehat PAN Kota Medan Ahmad Arief menilai sah-sah saja jika JR Saragih ingin menggandeng Mumtaz Raiz. Secara kalkulasi politik, menurutnya 'perkawinan' dua tokoh tersebut sudah tepat. "Hitung-hitungannya kan begini, Anggota DPRD Sumut dari Fraksi Demokrat sebanyak 14 kursi dan kursi PAN 6 kursi. Total dari situkan sudah pas untuk maju dalam Pilgubsu," katanya.
Apalagi ia menyebut, JR Saragih termasuk salah satu nama yang direkomendasi DPD PAN bersama Eddy Rahmayadi. Menurutnya, itu sudah menjadi konsekuensi DPP PAN Sumut harus bisa menerima hal tersebut. "Jadi sah-sah saja dia (JR) berusaha melakukan pendekatan-pendekatan kepada calon tertentu," katanya.
Namun demikian, Arif menyatakan DPP PAN sejauh ini belum memutuskan satu nama dari dua rekomendasi tersebut. "Secara tertulis memang belum. DPP-lah nanti yang putuskan satu nama. Dalam politik itukan dinamis, bisa saja berubah menit terakhir," katanya.
Berdasar informasi yang diterimanya di internal, sosok terkuat dari dua nama tersebut ialah Pangkostrad Edy Rahmayadi. Pun begitu, di satu sisi, Arif belum mengetahui apakah sudah ada konfirmasi DPP PAN terhadap nama Mumtaz Rais untuk digandeng dengan JR.
"Muntaz itu anak pendiri PAN dan menantu ketua umum PAN. Jadi saya pikir JR cerdas melihat siapa yang akan dia gandeng. Soal kemungkinan pasangan ini punya peluang, saya pikir bakal dahsyat dan seru melihatnya," kata mantan Ketua PAN Kota Medan itu.
Pengamat politik, Sohibul Anshor Siregar meyakini bahwa Mumtaz Raiz tidak akan maju di Pilgubsu 2018. "Mumtaz itu jalurnya bukan di dunia politik," kata Sohibul.
Dia menilai, manuver seperti itu dilakukan Partai Demokrat Sumut untuk menjaga elektabilitas dan popularitas dari JR Saragih. "Sepertinya hanya sensasi belaka," cetusnya.
Muhammadiyah sebagai organisasi yang mendirikan PAN, diyakininya akan memberikan pandangan terkait sosok yang akan di usung di Pilgubsu 2018. "Pengurus PAN Sumut sudah menjadwalkan agenda pertemuan dengan PW Muhammadiyah Sumut. Banyak hal yang akan dibahas, salah satunya Pilkada 2018. Kecil kemungkinan bahkan hampir pasti JR Saragih-Mumtaz Raiz tidak akan maju di Pilgubsu 2018,"jelasnya.(dik/prn/adz)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 3 Tahun Jokowi-JK, Kesenjangan Sosial Belum Terselesaikan
Redaktur & Reporter : Budi