Jual Beli Suara Terbukti Tidak Manjur Lagi

Sabtu, 13 Oktober 2012 – 23:32 WIB
JAKARTA - Pengamat politik LIPI, Siti Zuhro tidak mengatakan bahwa wakil rakyat yang kini duduk di DPR RI dipilih melalui proses demokrasi. Sebab, para anggota dewan tersebut secara sah terpilih berdasarkan hasil pemilihan umum.

Namun menurutnya hal ini tidak merepresentasikan pilihan rakyat secara nyata. Pada kenyataannya, hasil Pemilu banyak dipengaruhi praktik transaksional seperti jual beli suara antarpartai. "Dukungan itu masih transaksional, vote buying," kata Siti usai acara diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (13/10).

Transaksi politik ini dinilai telah mendistorsi suara pemillih dan mempermudah partai dalam memenangkan calonnya masing-masing. Akibatnya, partai politik pun menjadi tidak selektif dalam mengusung calonnya.

Tetapi Siti mengaku optimis cara-cara seperti ini akan semakin ditinggalkan pada masa yang akan datang. Optimisme ini mengacu hasil pilkada DKI 2012 yang dimenangkan pasangan Jokowi-Ahok.

Pasangan Jokowi-Ahok mampu mengalahkan pasangan incumben Foke-Nara yang didukung banyak partai besar maupun kecil. Hal ini menunjukkan transaksi politik antara elit kalah efektif dengan ketokohan yang merakyat dan bercitra bersih.

"Jadi partai tidak perlu membeli suara rakyat. Malu, nanti kadernya yang dibagusin," ujar Siti. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPU Minta Parpol Tak Curhat ke Publik

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler