Jual Ibra, Milan Utang ke Barca

Selasa, 24 Juli 2012 – 08:02 WIB
PENJUALAN Zlatan Ibrahimovic ke Paris Saint Germain (PSG) ternyata masih menyisakan masalah. AC Milan rupanya belum membayar lunas biaya transfer Ibra-sapaan Ibrahimovic ketika dibeli dari Barcelona pada 2010 lalu.
   
Milan masih menyisakan utang sebesar 8 juta euro (sekitar Rp 91,6 miliar) kepada Barcelona. Sehingga, dari 20 juta euro (Rp 229 miliar) yang dibayar PSG untuk menebus Ibra, sebagian diantaranya merupakan hak Barcelona.

Ibra pindah ke Milan pada 2010 lalu dengan status pinjaman plus opsi membeli secara permanen pada akhir musim dengan biaya transfer sebesar 24 juta euro (Rp 274 miliar). Ketika itu disepakati pembayaran dilakukan dengan cara mencicil.

Nah, hingga Milan memutuskan menjual Ibra ke PSG, ternyata masih ada utang yang belum dibayar. Situasi itu membuat wakil presiden Barcelona Javier Faus buka suara. Penyebabnya, Barcelona memang sangat butuh uang sekarang ini.

"Kami harus lebih berhati-hati dengan pengeluaran. Neraca kami sedang tidak seimbang. Makanya, kami juga tidak bisa melakukan pembelian besar pada musim ini, harus lebih berhemat," jelas Faus, seperti dilansir Goal.

Faus menjelaskan, Barcelona saat ini dililit utang sebesar 335 juta euro (Rp 3,8 triliun). Makanya, mereka belum juga bisa membayar utang kepada Udinese atas pembelian Alexis Sanchez musim lalu. Mereka masih punya tanggungan 4 juta euro (Rp 45,8 miliar).

Sebelumnya, Barca telah mendapatkan pembayaran dari Inter Milan sebagai bagian dari penjualan Thiago Motta. Barca mendapatkan jatah sebesar 1 juta euro (Rp 11,4 miliar). Barca berhak mendapat bagian karena Motta merupakan jebolan Barcelona B.

Sementara itu, penjualan Ibra dan Thiago Silva mendapat kritik keras dari tifosi Milan, terutama para pembeli tiket musiman. Sebab, dalam iklan penjualan tiket musiman, masih dipasang foto Ibra dan Silva, sebelum mereka dijual.

Saking jengkelnya dengan Milan yang menjual dua bintangnya itu plus melepas sejumlah bintang gaek, sejumlah pendukung Milan melakukan protes dengan melakukan upacara pemakaman di depan kantor pusat Milan di Via Turati.

Para suporter berkumpul di depan kantor Rossoneri, julukan Milan, dengan membawa bunga dan lilin yang identik dengan perayaan orang mati. Mereka menilai, Milan telah mati dengan melakukan cuci gudang habis-habisan di bursa transfer musim panas ini. (ham/bas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hanya Indonesia Senior Selection

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler