Juara Dunia Taekwondo Terbitkan Buku Tendangan Pamungkas

Kamis, 25 September 2008 – 07:10 WIB
Juana Wangsa Putri saat peluncuran bukunya.
JAKARTA – Juana Wangsa Putri berbagi pengalaman melalui buku.  Juara dunia taekwondo itu meluncurkan biografi “Tendangan Pamungkas Sang Ap-Bal Hurigi Indonesia” di Gedung KON/KOI, Senayan, Jakarta, Rabu (24/9).
Jo —sapaan karib Juana Wangsa Putri— menilai perkembangan taekwondo Indonesia tak segemilang cabang olahraga permainan, seperti bola voli atau bulu tangkis.  Nyatanya, setelah dia pensiun belum ada lagi atlet wanita yang mengikuti jejaknya bisa menjadi juara dunia.  Bahkan, pada Olimpiade Beijing 2008 lalu, Indonesia gagal mewakilkan takwondoinnya. 
Selain itu, Jo tak ingin namanya tenggelam begitu saja setelah predikat atlet tak lagi dimilikinya.  “Banyak atlet lain yang memiliki prestasi tak kalah bagus tetapi setelah tidak menjadi atlet kiprahnya dilupakan, saya tidak ingin seperti itu,” ungkap Jo. 
Setelah prestasi dilupakan, yang menjadi kekhawatiran Jo, atlet penerusnya sulit untuk mengikuti jejak karena tak memiliki motivasiItu pula yang membuatnya memilih judul tersebut karena dia dikenal dengan atlet yang selalu menghasilkan poin dengan tendangan depan (Ap-Bal Hurigi). 
Penyusunan biografi itu tak hanya dipicu keinginan meningkatkan prestasi taekwondo Indonesia, tetapi ada faktor eksternal yang membuat Jo segera merampungkan buku setebal 261 itu.  Saat berjalan-jalan di toko buku, Jo hanya melihat biografi atlet-atlet bulu tangkis seperti Taufik Hidayat dan Haryanto Arbi.  Sebaliknya, tak ada biografi atlet dari cabang olahraga lain. 
Saking ngebetnya, Jo malah berniat untuk menulis sendiri biografi tersebut.  Namun, di tengah perjalanan, dia menemui kesulitan. 
“Kebetulan saya bertemu dengan Pak (Alexander) Aur pada salah satu acara pada SMA di Jakarta Timur

BACA JUGA: Lawatan United ke Chelsea Berbuntut

Setelah berbincang rupanya beliau tertarik juga,” ujar Jo. 
Sayang, Aur tak memiliki latar belakang menulis olahraga.  Setelah berdiskusi dengan Jo, Aur dipartnerkan dengan dua jurnalis dari Jakarta.
Setelah ada tiga penulis bukannya masalah terselesaikan.  Kesibukan masing-masing justru membuat mereka tidak mudah bertemu.  Namun, akhirnya rampung juga buku yang di pasaran dijual dengan harga Rp 50 ribu itu. 
“Meski molor dari jadwal yang kami tentukan, saya bersyukur bisa selesai.  Semua ini pasti ada kekurangan, tetapi saya puas dengan diterbitkannya buku ini,” beber ibu satu anak itu.
Dalam buku bersampul hitam merah itu, Jo tak hanya menceritakan biografi yang tentu saja memuat perjalanannya sebagai wanita dan atlet takwondo.  Selain itu di bab terakhir, yakni bab kesembilan, Jo menurutkan resep berbagi keberhasilan yang berisi teknik-teknik taekwondo.  (vem/pen/diq)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gaji Pemain Persebaya Terlambat Lagi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler