jpnn.com - MADRID - Gelar juara Liga Champions kesepuluh atau La Decima menjadi hal yang paling diburu Real Madrid. Sebab, sudah sebelas musim Madrid tak lagi bisa merengkuh tropi juara kompetisi sepakbola paling elit antarklub Eropa itu.
Kali terakhir Madrid memboyong Piala Champions ialah pada musim 2002 lalu. Ketika itu, Los Blancos -julukan Madrid- sukses menghempaskan Bayer Leverkusen dengan skor 2-1. Sederet pemain dan pelatih top yang datang juga tak bisa mewujudkan ambisi tinggi tersebut.
BACA JUGA: Martino Tak Gegabah Cari Pengganti Puyol
Kini, beban itu disandang Carlo Ancelotti. Pelatih asal Italia tersebut dituntut membawa tropi Si Kuping Besar, julukan tropi Liga Champions ke almari Madrid. Sanggupkah Ancelotti menjawab tantangan besar tersebut?
“Semua orang di Madrid sangat fokus untuk memenangi Liga Champions. Itu adalah tujuan utama semua pendukung Madrid. Tim ini tak pernah lagi masuk ke final sejak 2002. Itu sangatlah aneh untuk tim seperti Madrid,” terang Ancelotti seperti dilansir laman Corriere dello Sport, Minggu (18/8).
BACA JUGA: Dari Debut Crufyy Hingga Tata Martino
Mantan pelatih Paris St Germain tersebut bertekad mengakhiri puasa gelar Madrid yang sudah berlangsung selama sebelas musim itu. Caranya ialah dengan memainkan gaya sepakbola yang menjadi trade mark-nya.
“Gaya bermain kami tidak akan sama dengan Barcelona. Madrid memiliki gaya bermain sendiri. Kami akan bermain dengan gaya menyerang dan membawa hal yang hebat di stadion,” tegas mantan nahkoda Chelsea itu. (jos/jpnn)
BACA JUGA: Memori Hat-trick Torres ke Gawang Hull City
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lampard Dorong Chelsea Gaet Rooney
Redaktur : Tim Redaksi