"Dulu tahun pertama itu benar-benar lampu merah, nggak boleh, kalau sekarang, mereka tahu, tapi bukannya nggak boleh. Tapi belum dapat kata-kata ok juga belum," ujar Judika saat ditemui, Kamis (4/10).
Kabarnya, orangtua Duma tidak menyetujui hubungan Judika dengan putrinya, lantaran profesi yang disandang penyanyi berdarah Batak ini. "Aku usaha, biar aku ada penghasilan tiap bulan. Dan aku buktikan, meski aku bukan karyawan, aku bisa beli rumah, punya usaha dan lain-lain," jelas Judika.
Jebolan Indonesian Idol ini tetap yakin bahwa Duma adalah istrinya kelak. Ia tak akan pernah menyerah hanya karena masih mendapat halangan. "Sampai sekarang aku optimis untuk berjuang. Dia smart, dia penolong banget sama karier aku. Dia sabar banget, rendah hati, nggak ada alasan untuk menyerah dan meninggalkan dia," tandas Judika.
Pelantun Aku Yang Tersakiti ini menegaskan, meski sebagai penyanyi, ia juga bisa menjadi orang yang mapan. Ia menganggap masalah ini sebagai tantangan dalam perjalanan cintanya."Kalau dulu ada Siti Nurbaya, sekarang orangtua Duma belum percaya. Tinggal aku yang harus membuktikan banyak hal," ujarnya.
Diam-diam rencana pernikahan sudah dirancang matang oleh Judika dan Duma. Sebagai pelengkap emosi, Judika sampai menciptakan lagu khusus untuk orangtua Duma.
"Judul lagunya Kamu Segalanya, tentang mencintai seseorang, tetapi selalu ada halangan, salah satunya orangtua. Makanya kemudian aku ganti judulnya Mama Papa Larang, atau Forbidden Law," sebut Judika.
Meski judulnya sangat menjurus, ia tidak berniat menyinggung keluarga Duma. Bagaimana dengan Duma? Sama saja. Runner-Up Puteri Indonesia 2007 selalu berdoa bisa dilapangkan jalan menuju pelaminan. Ia pun mendoakan agar Judika semakin sukses dalam karier dan hidup, cepat mendapat jodoh, dan selalu ingat pada Tuhan. Lho kok berdoa Judika dapat jodoh? Bagi Duma, jodoh dan rezeki hanya Tuhan yang tahu. Manusia hanya tinggal menjalankan saja.
“Tidak ada salahnya mendoakan jodoh terbaik untuk kekasih. Kami berdua berharap bisa menjadi pasangan selamanya. Tetapi jawaban itu hanya Tuhan yang tahu,” lirih si Duma.
Sekadar informasi, Duma adalah anak ketiga dari enam bersaudara kelahiran Balige, Sumatera Utara, 20 September 1983. Awalnya, Duma adalah pegawai kantoran. Ketika bekerja di bank, seorang teman menyodorkan formulir pemilihan wajah Femina. Duma tak langsung menerimanya karena dia belum pernah berkenalan dengan dunia modelling. Namun akhirnya dia pun mulai luluh dan dia pun mencoba mengikuti ajang tersebut.
Ternyata, Dewi Fortuna memang berpihak pada Duma. Saat pengumuman finalis, ternyata nama Duma masuk ke babak final. Namun sempat ada kendala yang menghadang lantaran tak punya biaya untuk ke Jakarta. Sampai pusing, ia memikirkannya. Belum lagi pernyataan ayahnya yang seolah tak yakin akan niatnya.
Akhirnya, walau dengan dukungan minim, ditemani adiknya, Duma berangkat juga. “Sampai di Jakarta, saya sempat merasa minder dengan peserta lainnya,” ujar Duma. Sukses, Duma pun terpilih sebagai jawara Wajah Femina 2006.
Selain modelling dan karyawan kantoran, Duma juga pernah menjadi reporter dan presenter salah satu televisi swasta. Banting tulang di dunia hiburan, belakangan Duma mulai melirik profesi sebagai pengusaha. Keinginan tersebut didasarkan pada niatnya untuk membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain. “Saya ingin tidak hanya berguna untuk diri sendiri, namun juga untuk orang lain,” tutup dara manis ini. BCG
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berangkatkan Ortu Naik Haji, Ayu Ting Ting Menangis
Redaktur : Tim Redaksi