jpnn.com, DUBAI - Mantan Direktur Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (OHCHR) Craig Mokhiber meyakini tindakan Israel di Gaza, Palestina, merupakan genosida atau pembunuhan besar-besaran terhadap suatu bangsa maupun ras.
Pengacara HAM itu menuding PBB gagal untuk mengakui tindakan Israel terhadap Gaza merupakan genosida.
BACA JUGA: Menteri Israel Ungkap Kemungkinan Jatuhkan Bom Nuklir di Gaza, Oposisi: Gila!
“Keraguan PBB untuk secara resmi membicarakan apartheid Israel di Palestina, meskipun faktanya setiap organisasi internasional HAM telah memutuskan bahwa kejahatan apartheid terjadi di sana,” ujar Mokhiber saat menjadi tamu pada bincang-bincang ‘Frankly Spkeaking’ di stasiun televisi Arab News.
Belum lama ini Mokhiber mengundurkan diri dari posisinya di OHCHR. Tokoh keturunan Lebanon itu juga menyinggung soal genosida di Gaza dalam surat pengunduran dirinya.
BACA JUGA: MUI Haramkan Rakyat Indonesia Beri Dukungan ke Israel
Saat mengumumkan pengunduran diri dari OHCHR, Mokhiber menyebut Amerika Serikat (AS), Inggris, dan sebagian besar negara-negara Eropa terlibat dalam serangan militer Israel di Gaza.
Hingga Minggu (12/11/2023), jumlah korban jiwa di Gaza mencapai 11 ribu orang. Menurut pejabat Kementerian Kesehatan Palestina, dari jumlah itu ada lebih dari 4.500 anak-anak.
BACA JUGA: Bela Palestina, Indonesia Tegaskan Kekecewaan terhadap DK PBB
Di acara yang dipandu Katie Jensen itu, Mokhiber mengatakan persoalan di Gaza saat ini ialah pembunuhan besar-besaran terhadap warga Palestina.
“Pada dasarnya ada dua bagian di sana. Salah satunya adalah niat untuk menghancurkan. Yang kedua, katalog tindakan-tindakan tertentu, tidak dapat diperdebatkan. Kita berbicara tentang pembunuhan massal,” katanya.(ArabNews/jpnn.com)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Serangan Brutal Israel Hancurkan 47 Masjid dan 3 Gereja di Gaza
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi