JAKARTA – Dari Daftar Calon Sementara (DCS) yang diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) memerlihatkan adanya peningkatan kepedulian partai menempatkan perempuan sebagai calon anggota legislatif.
Di antaranya terlihat dari DCS Partai Bulan Bintang (PBB) untuk DPR RI, caleg yang duduk di nomor urut pertama bertambah menjadi delapan orang.
Padahal sebelumnya menurut Direktur Eksekutif Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini, pada masa pendaftaran bacaleg perempuan PBB yang ditempatkan di nomor urut pertama hanya lima orang.
“Tapi setelah ditetapkan DCS menjadi bertambah. Kondisi ini memerlihatkan bahwa peluang perempuan menjadi lebih besar karena dari lima nama menjadi delapan nama,” katanya dalam sebuah diskusi di Jakarta, Jumat (19/7).
Menurut Titi, hal yang sama juga ditemukan dalam DCS Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sebelumnya PKB hanya mengajukan delapan nama di nomor urut satu, namun kemudian bertambah menjadi 10 nama.
“Tapi memang ada juga yang berkurang seperti DCS Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Sebelumnya ada 22 nama, tapi berkurag menjadi 21 nama. Mungkin hal ini terjadi karena sebelumnya ada daerah pemilihan (dapil) yang dihilangkan KPU (namun kemudian dipulihkan Badan Pengawas Pemilu dengan syarat caleg perempuan dimaksud tetap dicoret),” ujar Titi.
Titi yakin dengan berada di nomor-nomor urut utama, peluang caleg perempuan untuk dipilih masyarakat nantinya akan lebih besar. Karena ia berharap caleg-caleg perempuan yang ada nantinya dapat lebih bijaksana bersikap dan benar-benar menunjukkan kualitas yang ada.
Sehingga masyarakat dapat memilihnya untuk menjadi wakil rakyat di parlemen.(gir/jpnn)
Di antaranya terlihat dari DCS Partai Bulan Bintang (PBB) untuk DPR RI, caleg yang duduk di nomor urut pertama bertambah menjadi delapan orang.
Padahal sebelumnya menurut Direktur Eksekutif Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini, pada masa pendaftaran bacaleg perempuan PBB yang ditempatkan di nomor urut pertama hanya lima orang.
“Tapi setelah ditetapkan DCS menjadi bertambah. Kondisi ini memerlihatkan bahwa peluang perempuan menjadi lebih besar karena dari lima nama menjadi delapan nama,” katanya dalam sebuah diskusi di Jakarta, Jumat (19/7).
Menurut Titi, hal yang sama juga ditemukan dalam DCS Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sebelumnya PKB hanya mengajukan delapan nama di nomor urut satu, namun kemudian bertambah menjadi 10 nama.
“Tapi memang ada juga yang berkurang seperti DCS Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Sebelumnya ada 22 nama, tapi berkurag menjadi 21 nama. Mungkin hal ini terjadi karena sebelumnya ada daerah pemilihan (dapil) yang dihilangkan KPU (namun kemudian dipulihkan Badan Pengawas Pemilu dengan syarat caleg perempuan dimaksud tetap dicoret),” ujar Titi.
Titi yakin dengan berada di nomor-nomor urut utama, peluang caleg perempuan untuk dipilih masyarakat nantinya akan lebih besar. Karena ia berharap caleg-caleg perempuan yang ada nantinya dapat lebih bijaksana bersikap dan benar-benar menunjukkan kualitas yang ada.
Sehingga masyarakat dapat memilihnya untuk menjadi wakil rakyat di parlemen.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... MK Kukuhkan Kemenangan Incumbent di Mamasa
Redaktur : Tim Redaksi