Jumlah Pasien DBD Lebih Besar Dari Laporan WHO

Selasa, 09 April 2013 – 15:27 WIB
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan ada sekitar 50 ribu-100 ribu kasus demam berdarah, setiap tahunnya. Namun penelitian terbaru menyebutkan bahwa jumlah kematian akibat penyakit DBD, hampir sekitar 390 ribu penderita setiap tahunnya. Dua pertiga dari orang yang terjangkit hanya memiliki  gejala ringan dan tidak perlu perhatian medis.

Penelitian yang dipublikasikan oleh  jurnal Nature ini, meyakini bahwa tidak banyak yang berubah dari cara penanganan pasien DBD oleh tenaga medis. Namun paling tidak, hasil temuan ini akan mendorong penemuan vaksin penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aides Aegypty tersebut. Studi ini didanai oleh Welcome Trust, US Department of Homeland Security dan lain-lain.

Atas data penelitian tersebut, WHO mengaku tidak terkejut. Bahkan WHO mengaku bahwa jumlah penderita DBD yang tidak tertangani oleh medis, memang cukup besar daripada laporan yang mereka terima.

"Kami sepenuhnya setuju spektrum demam berdarah sangat luas dan kami telah mencoba berbagai cara untuk menanggulangi kasus demam berdarah tersebut," kata Raman Velayudhan, koordinator  Global Dengue, menurut laman The Indian Express, Senin (8/4).

Demam berdarah menyebabkan gejala seperti demam dan nyeri sendi. Penyakit ini menjangkiti sebagian besar orang di Asia, Afrika dan Amerika Latin. Angka kematian biasanya di bawah 1 persen jika pasien ditangani dengat cepat, tapi bisa naik  10 persen jika pasien terlambat mendapatkan penanganan medis.(fny/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasangan Gay Bisa Didik Anak Dengan Baik

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler