SLAWI – Jumlah penderita HIV/AIDS di wilayah Kabupaten Tegal setiap bulan selalu meningkat. Terbukti, pada Juli 2015 lalu, jumlahnya hanya 416 kasus. Sedangkan pada September 2015, meningkat sebanyak 20 kasus jadi 436.
Hal itu diungkapkan Ketua Komisi Penanggulangan AIDS/HIV (KPA) Kabupaten Tegal Umi Azizah, yang juga wakil bupati Tegal dalam acara sosialisasi tata cara pemulasaran jenazah Orang dengan HIV/AIDS (Odha) atau penyakit menular, di Gedung B Setda Pemkab Tegal, kemarin (30/11).
Umi Azizah menyatakan bahwa kasus HIV/AIDS menyerang ke segala usia. Mulai dari balita, hingga usia tua. Bahkan, tidak sedikit pula ibu rumah tangga dan yang hamil ikut terjangkit.
Dirinya tak menampik, di setiap kecamatan di Kabupaten Tegal, ada beberapa warga yang menderita penyakit mematikan itu. Karenanya, pemerintah daerah sampai ke tingkat desa diharapkan memberi pemahaman kepada warga masing-masing mengenai penyebab dan penularan HIV/AIDS.
”Orang yang didiagnosa positif HIV akan mengalami masalah fisik, psikologis, sosial, dan spiritual yang luar biasa. Karena itu, masyarakat harus lebih hati-hati karena sampai sekarang, penyakit itu belum ada obat penyembuhnya,” kata Umi mewanti-wanti.
Lebih jauh Umi menjelaskan, dari hasil penilitian, jenazah Odha aman untuk dimandikan. Sebab, virus jahat HIV/AIDS akan turut mati empat jam setelah penderitanya meninggal dunia.
”Harapan kami, penularan HIV/AIDS dapat berkurang. Dan yang paling penting lagi dapat menekan terjadinya stigma dan diskriminasi terhadap terhadap Odha,” tandasnya. (yer/fat/dil/jpnn)
BACA JUGA: Fraksi PAN Tolak Anggaran TPP PNS
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ribut Dengan Suami di Tempat Hiburan, Istri Alami Kecelakaan Maut saat Pulang
Redaktur : Tim Redaksi