Beijing mengakui adanya lonjakan kasus human metapneumovirus (HMPV) yang mirip flu, terutama di kalangan anak-anak.

Menanggapi ini, Indonesia telah memperketat pengawasan, termasuk terhadap penumpang pesawat yang tiba di Bali dari Tiongkok dan Malaysia.

BACA JUGA: Dunia Hari Ini: Facebook dan Instagram Akan Berhenti Menggunakan Mesin Pengecek Fakta

Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Denpasar telah mewajibkan penumpang tersebut untuk mengisi Satu Sehat Health Pass (SSHP) tiga hari sebelum keberangkatan.

Mereka juga diminta mencatat gejala apa pun, seperti suhu tubuh tinggi atau gejala pilek atau flu.

BACA JUGA: HMPV Merebak di Tiongkok, Dinkes Jateng Minta Warga Jangan Panik, Tetapi

"Maskapai-maskapai yang dari Tiongkok dan Malaysia perlu kami atensi khusus, walaupun kami belum menerapkan protokol kesehatan," kata Kepala KKP Kelas I Denpasar Anak Agung Ngurah Kesumajaya kepada detikBali.

Meski terkesan baru, HMPV sebenarnya sudah ada selama 70 tahun.

BACA JUGA: Bandara SAMS Balikpapan Lakukan Pencegahan HMPV

Apa kepanjangan dari HMPV?

Human metapneumovirus.

Huruf "M" dalam akronim ini penting karena adalah abjad yang membedakannya dari HPV, yang merupakan human papillomavirus — penyakit menular seksual yang memicu hampir semua kasus kutil kelamin dan kanker serviks.

HMPV dan HPV adalah penyakit yang berbeda.Apa itu HMPV?

Virus ini adalah virus yang menyerang organ pernapasan.

Situs Dewan Riset Kesehatan dan Medis Nasional (NHMRC) milik pemerintah Australia mengatakan, virus ini biasanya hanya menyebabkan penyakit ringan yang mirip dengan flu.

Namun, virus ini dapat memicu penyakit yang lebih parah, seperti bronkitis atau pneumonia.

Situs NSW Health mengatakan anak-anak kecil, orang dewasa yang lebih tua, dan orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah berisiko tinggi mengalami komplikasi.Apakah HMPV merupakan virus baru?

Tidak, virus ini sudah ada selama lebih dari 70 tahun.

Virus ini pertama kali ditemukan pada tahun 2001 oleh ilmuwan di Belanda.

Mereka lalu menemukan bahwa virus ini telah beredar di dalam tubuh manusia selama setidaknya 50 tahun sebelumnya.

"Studi serologis menunjukkan bahwa pada usia lima tahun, hampir semua anak di Belanda telah terpapar human metapneumovirus," tulis para peneliti dalam makalah mereka tahun 2001 tentang virus tersebut.

Virus ini juga pernah beredar di Australia pada bulan Oktober tahun lalu, khususnya di New South Wales pada tahun 2023.Jadi mengapa kasusnya bertambah di Tiongkok?

Seperti kebanyakan penyakit pernapasan lainnya, HMPV paling aktif selama akhir musim dingin dan musim semi.

Data terbaru Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok (CDC) menunjukkan adanya peningkatan jumlah infeksi pernapasan umum, termasuk HMPV, flu musiman, dan virus pernapasan syncytial, atau RSV.

"Tingkat infeksi pernapasan yang dilaporkan di Tiongkok berada dalam kisaran normal," ujar Margaret Harris, juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia.

"Itulah yang kami perkirakan akan terjadi selama musim dingin."

Menteri Kesehatan Australia Mark Butler mengatakan bukan hal yang aneh jika lonjakan penyakit pernapasan terjadi selama musim dingin di Tiongkok hingga "memengaruhi sistem rumah sakit mereka".

"Itu adalah jenis penyakit yang cukup kami kenal [di Australia]," katanya.Apa saja gejala HMPV?

Gejalanya mirip flu, seperti:BatukDemamHidung berair atau tersumbatSakit kepalaMerasa lelahBagaimana HMPV menyebar?

Penyebarannya sama seperti penyakit pernapasan lainnya: melalui droplet atau cipratan liur yang mengandung virus.

Virus ini terdapat dalam lendir dan air liur orang yang terinfeksi.

Umumnya, kita mencoba untuk menahan ingus dan ludah kita, tetapi droplet yang sangat kecil dari cairan tubuh ini beredar di udara saat kita bernapas, batuk, dan bersin.

Virus ini dapat tetap ada di udara atau menempel di permukaan di dekatnya.

Virus ini dapat menginfeksi orang lain jika orang tersebut:Menghirup droplet yang ada di udaraMenyentuh droplet tersebut lalu menyentuh mata, hidung, atau mulutnyaBagaimana cara melindungi diri dari HMPV?

Mencuci tangan adalah langkah yang penting.

Berikut adalah daftar lengkap dari NSW Health tentang cara melindungi diri dari penyakit pernapasan apa pun:Kenakan masker wajah. Masker memberikan perlindungan ekstra terhadap penyakit virus dan sangat disarankan di tempat-tempat ramai.Cuci tangan secara teratur dan sesegera mungkin setelah bersin atau batuk. Gunakan sabun dan air dan cuci selama 20 detik. Gunakan pembersih tangan berbasis alkohol jika tidak dapat mencuci tangan dengan sabun dan air.Hindari berbagi cangkir, gelas, dan peralatan makan dengan orang yang sakit. Cuci atau lap peralatan dan permukaan secara teratur dengan pembersih rumah tangga yang mengandung sabun atau deterjen.Tutup hidung dan mulut Anda dengan tisu saat batuk dan bersin, atau gunakan siku Anda. Jangan gunakan tangan Anda. Buang tisu segera ke tempat sampah.Tetaplah di rumah jika Anda merasa tidak sehat sehingga Anda tidak menularkan virus ke orang lain.Jauhkan anak-anak dari sekolah dan tempat pendidikan dan perawatan anak usia dini saat mereka memiliki gejala. Ini termasuk penitipan anak, penitipan anak jangka panjang, penitipan anak keluarga, dan penitipan di luar jam sekolah.?Apakah ada vaksin untuk HMPV?

Belum.

Namun, para peneliti sedang mengusahakannya di Australia.

University of the Sunshine Coast saat ini sedang menjalankan uji klinis vaksin dan masih merekrut relawan di Queensland.

Peserta akan dibayar hingga $2.125 (Rp21 juta) untuk menjadi peserta uji coba, dengan syarat mereka berusia antara 60 dan 83 tahun, dan juga harus memenuhi berbagai kriteria lainnya.

Diterjemahkan oleh Natasya Salim dari laporan dalam bahasa Inggris

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dunia Hari Ini: PM Kanada Justin Trudeau Mundur karena Popularitasnya Menurun

Berita Terkait