jpnn.com - SLAWI - Lonjakan penumpang bus di Terminal Slawi, Tegal, Jateng, belum juga terlihat hingga kemarin. Dibanding tahun sebelumnya, penumpang bus di musim Lebaran tahun ini mengalami penurunan yang sangat drastis.
Merosotnya jumlah penumpang arus balik ini, memaksa bus cadangan yang sebelumnya dipersiapkan urung diterjunkan ke terminal.
BACA JUGA: Beragam Alasan PNS tak Masuk Kerja
Kepala UPTD Terminal Hofur menegaskan, hingga jelang dini hari Rabu (22/7) tidak terlihat adanya lonjakan penumang yang hendak menuju ke ibu kota.
”Panjangnya libur Lebaran tahun ini menjadi salah satu, karena merosotnya jumlah penumpang. Dimana orang berangkat kembali ke ibu kota merata setiap harinya, sehingga tidak ada penumpukan penumpang seperti tahun sebelumnya,” ujarnya kemarin.
BACA JUGA: Kemacetan Arus Balik di Tegal Masih Ngeri
Sepinya jumlah penumpang selama arus balik ini memaksa dari 40 bus reguler yang rutin beroperasi hanya 29 armada bus saja yang menjalankan aktivitasnya.
”Bus reguler yang ada saja tidak jalan semua, otomatis tambahan armada bus urung kita terjunkan. Di areal sub Terminal Adiwerna tercatat hanya ada pemberangkatan 8 bus yang di hari biasa hanya 4 bus. Dan di terminal induk total hanya 29 bus pemberangkatan pagi dan malam hari,”ujarnya.
BACA JUGA: PPP Kubu Djan Faridz Merapat ke PDIP
Dia mengkalkulasi penurunan jumlah penumpang bus tahun ini di kisaran 15 persen dibanding tahun sebelumnya. Tren mudik dengan menggunakan sepeda motor dan mobil rental juga diprediksi menyumbang melorotnya jumlah penumpang bus di Terminal Slawi.
Disinggung soal kenaikan tarif selama musim mudik Lebaran, pihak PO memberlakukan kenaikan tarif sesuai aturan yang ada di kisaran 10 hingga 20 persen dari tarif reguler.
"Pengusaha angkutan mulai sadar bahwa semakin ke sini bisnis angkutan tidak begitu cerah. Hal ini di perparah dengan masih adanya jalur lintasan bus yang belum tersentuh perbaikan oleh instansi terkait,” tegasnya.
Dia menegaskan, dalam proses pemeriksaan armada bus yang sempat dilakukan bidang LLAJ, kali ini lebih banyak difokuskan pada kelengkapan alat tanggap darurat.
”Hal ini mutlak harus ada untuk meminimalisir terjadinya musibah ketika bus sedang melaju dan membawa penumpang dalam junmlah banyak. Alat tanggap darurat yang wajib ada di semua armada bus adalah palu pemecah kaca dan alat pemadam kebakaran,” ujarnya. (her/fat)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ortu Bidan Ingin Asuh Bayi yang Dibuang
Redaktur : Tim Redaksi