jpnn.com, JAKARTA - DPR periode 2019-2024 punya legislator-legislator yang tergolong milenial. Satu di antara anggota termuda di DPR saat ini adalah Farah Puteri Nahlia.
Lajang kelahiran Semarang, 2 Januari 1996 itu lolos ke DPR dari daerah pemilihan (Dapil) IX Jawa Barat yang meliputi Kabupaten Subang, Majalengka dan Sumedang. Saat dilantik sebagai anggota DPR 2019-2024 pada 1 Oktober 2019, wakil rakyat dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu baru menginjak usia 23 tahun.
BACA JUGA: Farah Puteri Nahlia tentang Sosok Adian Napitupulu, Oh Ternyata
Muda secara usia bukan berarti membuat Farah minim modal politik. Dia mampu meraih 113.263 suara di dapil IX Jabar dan ikut mengangkat suara PAN, meski tak berdomisili di Subang, Majalengka ataupun Sumedang.
"Masuk ke sana itu elektabilitas benar-benar nol. Saya orang baru, sementara petahana kalau enggak salah ada tujuh orang yang maju lagi,” ujar Farah saat menjadi narasumber Ngomongin Politik di kanal JPNN Video di YouTube.
BACA JUGA: Farah Puteri Nahlia, Anggota DPR yang Pernah Selamatkan TKI
Farah yang tinggal di wilayah DKI Jakarta lantas aktif turun menemui calon konstituennya. Dia juga membentuk tim volunter atau sukarelawan. “Bentuk pelatihan," tuturnya.
Peraih gelar sarjana dan master dari Royal Holloway, University of London, Inggris itu lantas melakukan survei untuk mengetahui sejauh mana tingkat penerimaan masyarakat di daerah pemilihannya terhadap orang baru. Menurut Farah, langkah tersebut dilakukan untuk mengetahui terlebih psikologi masyarakat.
"Hasilnya, diketahui masyarakat terbuka menerima orang baru, asalkan benar-benar berbuat untuk mereka. Masing-masing daerah kan berbeda kultur budaya masyarakatnya," katanya.
Setelah mengetahui kultur masyarakat yang ada, Farah lantas turun ke lapangan menyapa masyarakat secara door to door atau dari pintu ke pintu. Dia hanya berbekal ketulusan niat untuk berbuat.
"Saya enggak pernah buat orkes dangdut. Jadi, benar-benar keliling ke rumah warga. Saat itu yang saya janjikan cuma satu, apabila terpilih akan membina, merawat dan menjaga mereka. Dalam artian akan loyal. Saya juga punya rumah aspirasi di dapil. Itu bekerja membantu masyrakat. Setiap bulan ada program-program yang dijalankan. Itu memang program kecil, tetapi berjalan sampai lima tahun ke depan," katanya.
Sejak sebelum terpilih menjadi anggota DPR, Farah sudah mulai membantu warga di daerah pemilihannya. Saat masih magang di Kementerian Luar Negeri, putri salah satu petinggi Polri itu ikut dalam upaya pemulangan seorang TKI asal Subang yang selama 13 tahun terlunta-lunta di Arab Saudi.
TKI bernama Een Rohayati itu tak bisa menghubungi ataupun dihubungi keluarganya. Akhirnya Een tak hanya bisa pulang kampung, tetapi juga mengantongi gajinya yang selama selama 13 tahun ditahan majikannya.(gir/jpnn)
Farah: Regenerasi Itu Pasti Ada
Redaktur & Reporter : Ken Girsang