Jutaan Ikan Mati Massal di Danau Toba, Petani Rugi Miliaran

Kamis, 23 Agustus 2018 – 20:21 WIB
Ribuan ikan di kerambah yang bertebaran di sekitaran Danau Toba mati. Foto : Instagram/@pemkabsamosir

jpnn.com, SAMOSIR - Jutaan ikan milik para petani keramba jaring apung atau tambak ikan di pingiran Danau Toba Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, mati misterius.

Insiden yang menyebabkan kerugian hingga milirian rupiah, ini terjadi sejak Rabu (22/8) lalu.

BACA JUGA: Dikunjungi Tim UNESCO, Semoga Danau Toba Bisa Diakui Dunia

Mereka pun sibuk memindahkan ikan-ikan yang mati tersebut dari keramba.

Bahkan, petugas Satpol PP turut membantu dengan mengerahkan alat berat jenis buldoser untuk mengangkat ikan yang mati.

BACA JUGA: Tak Ditahan, Kadishub Samosir Wajib Lapor Sekali Seminggu

Nadeak, salah seorang pemilik Keramba mengaku, akibat peristiwa itu merugi hingga Rp 5 miliar.

“Sebelum mati ada tanda-tandanya pada Senin (21/8/2018) sore. Ikannya enggak mau makan dan berada di dasar semua. Kita sempat berusaha memberikan oksigen dengan cara memompa,” ujar Nadeak kepada wartawan, Kamis (23/8/2018).

BACA JUGA: Jaksa Kembalikan Berkas Kasus KM Sinar Bangun ke Penyidik

Jutaan ikan mati mendadak di Danau Toba. Foto: pojoksatu

Esok harinya, ikan-ikan mulai lemas dan mengapung hingga kemudian pada mati. “Semua pemilik keramba di Danau Toba mengalami kejadian yang sama dan harus menelan kerugian,” ucapnya.

Hal senada juga disampaikan Roy Malau. Kata Roy, umumnya jenis ikan yang mati adalah ikan nila dan mujair.

“Saya kebetulan punya enam keramba, tapi ada juga yang punya sampai 150 keramba dan mati semua,” ungkapnya.

Menurut Roy, sebelum mati, ikan-ikan yang ada di keramba lemas terlebih dahulu dan sebagian berada di dasar jaring.

“Sempat berupaya memberikan oksigen. Tapi, pagi tadi ikan-ikan itu pada mati semua,” ucap Roy.

Dia menuturkan, ikan yang mati rata-rata tinggal siap panen. Kini, tersisa hanya bibit yang masih kecil.

“Penyebab kematian ikan belum diketahui dengan pasti. Bupati dan petugas dari instansi terkait sudah datang, tapi kami belum tahu penyebab matinya ikan ini. Tapi memang sebulan terakhir airnya kotor,” aku Roy.

Dia menuturkan, saat ini kondisi di tepi danau dipenuhi bangkai ikan dan menimbulkan bau tak sedap. “Alat berat sudah didatangkan untuk membantu penguburan ikan di lahan kosong milik warga. Sebelum dikuburkan, ikan itu dibawa dari keramba ke tepi danau menggunakan perahu nelayan,” ucapnya.

Roy dan pemilik keramba ikan lainnya berharap bantuan pemerintah dan ada solusi dari kejadian ini. Sebab, para semua menggantungkan uang sekolah anak dari penghasilan keramba ini.

“Kematian massal ikan di Danau Toba sudah berulang kali terjadi. Pada 2004, ikan mati massal di kawasan Haranggaol karena virus herves koi. Lalu, pada Mei 2016, lebih dari 1.000 ton ikan mati, tetapi diinformasikan bukan karena penyakit. Pada awal 2017 juga terjadi kematian massal ikan di kawasan Tongging dan Silalahi,” pungkasnya. (fir)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Putus Kemudi, KM Roma Nyaris Tenggelam di Danau Toba


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler