jpnn.com - TACLOBAN – Jutaan warga dan turis di Filipina Jumat (5/12) diungsikan. Mereka berlindung di sekolah-sekolah, gereja, dan pusat evakuasi untuk menghidari terjangan topan Hagupit.
Pemerintah Filipina menyatakan, jumlah penduduk yang diungsikan mencapai 500 ribu keluarga atau lebih dari 2,5 juta jiwa. Lebih dari 2 ribu turis terjebak di Manila, Wilayah Bicol, dan Pulau Mindanao karena pelabuhan-pelabuhan tutup dan perjalanan laut dihentikan. Beberapa penerbangan ke Filipina bagian tengah dan selatan juga dibatalkan.
BACA JUGA: Nyaris Dihukum Mati di Malaysia, 2 WNI Akhirnya Bisa Dipulangkan
’’Di Kota Tacloban, Leyte, penduduk dibawa ke 26 lokasi pusat evakuasi,’’ ujar Ildebrando Bernadas, salah seorang petugas penanganan bencana. ’’Sebanyak 95 persen penduduk di area pantai telah dievakuasi,’’ tambahnya.
Topan tersebut sangat mungkin menyapu wilayah Filipina bagian timur pada malam ini atau esoknya. Termasuk wilayah yang terkena topan Haiyan pada November 2013, yaitu Samar Timur dan Leyte. Di dua wilayah tersebut, masih ada 25 ribu warga yang tinggal di tenda-tenda, flat, dan penampungan lantaran rumahnya rusak akibat topan berkekuatan 250 kilometer per jam tersebut. Ketika itu 7 ribu orang dilaporkan tewas dan hilang serta lebih dari 4 juta orang kehilangan rumah.
BACA JUGA: Dokter Keliru Ambil Ginjal
’’Saya takut. Kami telah mempersiapkan diri (menghadapi topan Hagupit, Red). Tapi, kami masih takut. Kami belum selesai memperbaiki rumah, masih ditambal terpal, dan sekarang sudah ada topan lagi,’’ ucap Teresita Aban, 58, salah seorang warga di Provinsi Samar. Dia adalah salah seorang korban Topan Haiyan tahun lalu.
Badan Meteorologi, Geofisika, dan Astronomi Filipina (Pagasa) memprediksi, 47 provinsi di Filipina mengalami hujan lebat dan angin deras karena topan Hagupit tersebut. Jumlah itu lebih dari separo wilayah Filipina. Di Filipina, ada 80 provinsi.
BACA JUGA: Pahlawan Muslimah Jerman Itu Diantar ke Alam Keabadian
Pagasa menegaskan, kekuatan topan Hagupit tidak akan sekuat Haiyan. Topan tersebut terus melemah saat melewati Samudra Pasifik dan tidak lagi masuk kategori 5 atau topan super. Meski begitu, topan itu tetap memiliki kekuatan merusak ketika sampai di daratan.
Topan Hagupit tersebut diperkirakan berkekuatan 195 kilometer per jam di area pusat. Kecepatan embusan angin yang disebabkan topan itu bisa mencapai 215 kilometer per jam. ’’Meski kekuatan topan ini telah melemah, 195 kilometer per jam masih terbilang sangat kuat,’’ tutur Deputi Administrasi Operasi Pagasa Landrico Dalida Jr. Hagupit juga akan mengakibatkan hujan lebat dan badai sepanjang 3–4 meter.
Di tempat terpisah, Presiden Filipina Benigno Aquino bertemu dengan kepala badan penanganan bencana kemarin. Dia meminta agar pasokan makanan segera dikirimkan ke wilayah-wilayah yang terimbas topan Hagupit tersebut. Termasuk mengirimkan tentara militer dan polisi untuk menghindari penjarahan dan kekacauan pasca bencana nanti. (AFP/Reuters/BBC/sha/c14/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 2014 Tercatat sebagai Tahun Terpanas dalam Sejarah Dunia
Redaktur : Tim Redaksi