K-85 Tegas Pilih Jogjakarta, jika Tidak...

Jumat, 16 September 2016 – 05:49 WIB
PSSI. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Polemik mengenai lokasi kongres PSSI, 17 Oktober mendatang, masih berlajut.

Terbaru, mayoritas voters PSSI yang tergabung dalam Kelompok (K)-85 akhirnya secara resmi memutuskan untuk mengikuti arahan dari pemerintah yang diwakili oleh Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). 

BACA JUGA: Mampukah Aji Santoso Dongkrak Posisi Juru Kunci?

Yaitu, memindahkan lokasi kongres dari Makassar ke Jogjakarta. 

Pernyataan resmi K-85 tersebut disaampaikan secara resmi oleh Gatot Haryo Sutejo yang berposisi sebagai humas K-85 tersebut. 

BACA JUGA: Bambang Pamungkas tak Ikut ke Lamongan

“Kami secara tegas menyetujui dan mendukung permintaan Kemenpora yang memilih Jogja sebagai lokasi kongres,” kata Sutejo saat dalam jumpa pers di sebuah hotel di Kemayoran, Jakarta Pusat, kemarin (15/9). 

Sikap K-85 yang disampaikan oleh Sutejo tersebut benar-benar berlawanan dengan keputusan Executive Committee PSSI yang sebelumnya telah menunjuk Makassar sebagai tuan rumah kongres. 

BACA JUGA: Kontingen PON Kepri Dilepas, Gubernur: Jangan Merendah Melihat Lawan

Exco PSSI menunjuk Makassar setelah ibukota Sulawesi Selatan itu diajukan dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Ancol, 3 Agustus lalu. 

Namun, Sutejo mengatakan bahwa, keputusan Exco tersebut sudah melebihi kewenangan mereka. 

Sebab, saat KLB di Ancol, tidak ada agenda untuk pengajuan tuan rumah kongres pemilihan ketua umum PSSI. 

Melainkan, hanya kesepakatan tentang tanggal perhelatan kongres berikutnya untuk pemilihan ketua umum PSSI. 

Dengan begitu, Ketua Persijatim Jakarta Timur itu mengatakan bahwa, K-85 dalam waktu dekat akan menyurati Exco PSSI untuk secepatnya mengubah kebijakan mereka untuk segera memindahkan lokasi kongres ke Jogjakarta. 

“Kami tegas pilih di Jogja. Kalau saja tidak berubah, maka kami akan mengambil sikap tegas,” kecam pria asal Jakarta itu. 

Lantas apa sikap tegas tersebut? Sutejo enggan bebicara banyak. “Intinya kami tidak mau kejadian 1 Juni terulang lagi,” tegasnya. 

Kejadian yang dimaksud oleh ketua Asosiasi Pelatih Seluruh Indonesia (APSI) itu, adalah gagalnya perhelatan Kongres Tahunan PSSI di Balikpapan pada 1 Juni lalu. 

Itu setelah mayoritas voters enggan datang ke lokasi kongres. 

Di sisi lain, salah satu anggota Exco PSSI, Tony Apriliani mengatakan bahwa, mereka tidak mau terlalu jauh mengintervensi keinginan voters tersebut. 

Hanya saja, lanjut Tony, penentuan lokasi kongres, mutlak kewenangan Exco.

”Tapi, dalam waktu dekat kami akan segera melakukan rapat untuk membahas keinginan pemerintah dan voters itu,” paparnya. (ben/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Top!! Tim Catur DKI Jakarta ‎Borong Tiga Medali Emas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler