Kabar Baik dari Pak Teten, Ada Minyak Goreng Murah, Harganya Rp 9.000 Per Kilogram

Jumat, 26 Agustus 2022 – 15:15 WIB
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebutkan ada potensi yang bisa digali dari sawit merah. Foto: YouTube/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebutkan ada potensi yang bisa digali dari sawit merah.

Sebab, olahan dari komoditas itu bisa menghasilkan minyak makan merah yang jauh lebih murah dibandingkan minyak goreng pada umumnya.

BACA JUGA: Promo JSM Alfamart, Banyak Minyak Goreng Murah, Lumayan, Bun!

“Harus di bawah migor (minyak goreng), bisa Rp 9.000 ribu per kilogram, jadi murah. Ini solusi bagi masyarakat dan petani dan juga sehat serta aman bagi konsumen,” kata dia di Gedung Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, Jumat.

Menurutnya, pembangunan pabrik minyak makan merah menjadi kebijakan afirmasi Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan kesejahteraan petani sawit dan memperbaiki distribusi komoditas tersebut.

BACA JUGA: Puan: Jangan Terjadi Lagi Permasalahan Kelangkaan Minyak Goreng di Indonesia

Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) turut terlibat dalam perencanaan Detailed Engineering Design (DED)/dokumen desain teknis bangunan yang diminta oleh Presiden selesai akhir Agustus 2021.

Setelah menyelesaikan DED, mesin pengolahan langsung diproduksi untuk membangun pabrik Crude Palm Oil (CPO) mini dan pabrik minyak makan merah guna mengejar target produksi minyak makan merah pada Januari 2023.

BACA JUGA: Gubernur Herman Deru Dorong Apkasindo Bangun Pabrik Minyak Goreng di Sumsel

Teten menyebut ada sekitar 12 koperasi yang sudah siap membangun pabrik minyak makan merah dari Sumatera Utara, Riau, Jambi, Lampung, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Barat.

Kesiapan tersebut mulai dari kesediaan kebun hingga urusan finansial.

“Pabrik baru, teknologi baru, dan produknya baru. Ini beda dengan minyak goreng yang warnanya bening kekuning-kuningan, kalau minyak makan merah itu merah kekuning-kuningan,” ucapnya.

Dia optimistis minyak makan merah bisa diserap melalui anggota koperasi, jaringan rumah makan, dan didistribusikan ke dua kecamatan sekitar pabrik guna mengikis ongkos logistik.

Kementerian Koperasi dan UKM pun bakal menggandeng perbankan, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk mengucurkan dana guna pembangunan pabrik minyak makan merah.

Nilai investasi yang dikucurkan untuk pembangunan pabrik minyak makan merah sebesar Rp 23 miliar untuk memproduksi 10 ton komoditas tersebut dengan pengembalian investasi selama 4,5 tahun.

“Pembangunan pabrik mestinya tak ada hambatan, justru Pak Presiden sekarang sedang mendorong penguatan UMKM termasuk penguatan industri. Ini kan bagian dari industri,” tegas Menkop. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler