jpnn.com, JAKARTA - PT LIB (Liga Indonesia Baru) menjamin akan menyelesaikan persoalan gaji pemain yang masih tertunggak itu sebelum Liga 1 musim depan bergulir.
Karena itu, PT LIB sebagai operator menyarankan para pemain yang gajinya masih ditunggak oleh manajemen klub, untuk tidak panik.
BACA JUGA: Diminati Klub Thailand, Bintang Persipura Pilih Persebaya
"Kami sudah berkomitmen sejak awal untuk tetap melindungi setiap hak pemain, terutama soal sengketa gaji pemain dengan klub," kata Chief Operating Oficer (COO) PT LIB Tigorshalom Boboy, tadi malam.
"Jadi, sebelum musim depan bergulir, kami menjamin tidak ada lagi keluhan soal gaji pemain yang tertunggak," beber dia.
BACA JUGA: Rafael Berges Bikin Mitra Kukar Pasang Target 5 Besar
Tigor menuturkan, dia juga heran dengan adanya riak-riak pemain yang menuntut gaji mereka ke klub lewat media sosial.
Sebab, selama ini, dari setiap kali menerima laporan keuangan dari klub tentang penggunaan dana subsidi dari liga, mereka tidak sekalipun menemukan adanya penunggakan gaji yang dilakukan oleh klub ke pemain.
BACA JUGA: Akun TMS Aktif, Persebaya Bisa Datangkan Pemain Asing
Dengan dasar itu, Tigor menjelaskan bahwa, sampai saat ini mereka merasa tidak ada masalah berarti antara pemain dan klub.
"Karena selama ini hanya baru pemain dari Gresik United yang melaporkan adanya penunggakan gaji. Sementara tim lain pada aman-aman saja. Tapi, kalau ada klub yang menunggak gaji pemain selain Gresik United, kami yakin pasti terkuak juga," terangnya.
Lantas bagaimana cara mereka menyelesaikan hak pemain yang tertunggak tersebut? pria berdarah Kupang itu menuturkan bahwa, seluruh peserta kompetisi kasta tertinggi tanah air itu masih memiliki kelebihan dan di operator sekian miliar. Artinya, dana sisa tersebut akan dialokasikan untuk melunasi tunggakan gaji para pemain itu.
"Intinya masih ada musim depan, dan klub klub saat ini juga akan mengikuti kompetisi musim depan. Kalau klub tidak bisa menyelesaikan saat ini, maka secara otomatis mereka akan terganjal mengikuti musim depan," jelasnya.
"Karena kami akan ketat melakukan verifikasi kepada klub mana saja yang menunggak gaji pemain," tegas Tigor.
Seperti yang diketahui, di awal musim lalu, operator berkomitmen untuk memberikan dana subsidi ke setiap klub peserta sebesar Rp 7,5 Miliar selama satu musim diluar pembagian hak siar.
Dana tersebut dikucurkan secara berangsur. Namun, sampai kompetisi berakhir, setiap klub baru menerima Rp 5 miliar, atau masih ada sisa sebesar Rp 2,5 miliar hak klub di operator.
Sementara itu, Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi juga menjamin bahwa sisa dana subsidi klub yang masih berada di operator tersebut akan segera terlunaskan.
"Kalau tidak dicairkan bulan ini, mungkin Januari sudah beres. Tapi, saya pastikan semua masalah ini sudah terselesaikan dalam waktu dekat," kata Edy.
Siang kemarin, total 18 klub peserta menggelar pertemuan dengan PT LIB untuk memastikan dana subsidi dan pembagian hak siar bisa segera dicairkan oleh operator.
"Keterlambatan pencairan dana subsidi ini hanya karena ada kendala administrasi saja yang harus diselesaikan. Tapi, uangnya harus ada di operator," timpalnya. (ben)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Latih PSMS, Djanur Duet dengan Mantan Arsitek Klub Tiongkok
Redaktur & Reporter : Soetomo