jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyediakan berbagai program yang bisa diikuti mahasiswa dalam upaya menciptakan SDM unggul.
Mendikbudristek Nadiem Makarim mengungkapkan ada 15 ribu program magang bersertifikat yang disiapkan pemerintah.
BACA JUGA: Seleksi PPPK 2021: Ayo, Guru Honorer Berdoa agar Mas Nadiem Setuju Masa Kerja Poin 500
Selain itu, ada 5 ribu program studi independen, 160 program perusahaan dan organisasi kelas dunia/BUMN, 35 ribu kesempatan untuk berbakti melalui Kampus Mengajar. Juga 20 ribu program pertukaran pelajar dalam negeri, dan 1.000 program pertukaran pelajar internasional.
“Ada delapan jenis kegiatan belajar di luar kampus yang bisa dijalankan mahasiswa, yaitu magang/praktik kerja, proyek kemanusiaan, pertukaran pelajar, membangun desa, kegiatan wirausaha, penelitian, Kampus Mengajar/Asistensi Mengajar, dan studi/proyek independen,” urai Nadiem pada acara Festival Kampus Merdeka (15/6).
BACA JUGA: Manfaat Minum Air Rebusan Serai dan Jahe Tiap Pagi, Luar Biasa
Dia menjelaskan Kampus Merdeka memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk mencari pengalaman di dunia kerja secara nyata. Dari delapan semester di jenjang S-1, tiga semester diberikan hak pada mahasiswa untuk mencari pengalaman di luar prodi agar mereka mendapatkan keahlian dan ilmu yang berbeda di luar prodinya.
Sementara untuk pendidikan vokasi di jenjang D1 hingga D3 diberi kesempatan yang sama, disesuaikan dengan lama waktu studinya.
BACA JUGA: Kabar Gembira dari Mas Nadiem untuk Guru Honorer Tanpa Formasi PPPK 2021
“Belum pernah dalam masa sejarah kita, mahasiswa punya opsi ini yang menyetarakan hal tersebut dengan kuliah 1-2 semester," ujarnya.
Ini juga, kata Nadiem, sebagai solusi dari keluhan universitas bahwa industri amat sulit berpartisipasi dalam pendidikan. Dalam 1,5 tahun, tim Kemendikbudristek dan universitas-universitas telah menciptakan kerangka-kerangka program baru.
"Sehingga untuk semester perdana kami luncurkan Kampus Merdeka,” ungkap Nadiem.
Ada empat program unggulan yang akan didanai dan dijamin 20 SKS di tahun 2021, yaitu magang dan studi independen, Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), Pertukaran Mahasiswa Merdeka, dan Kampus Mengajar.
Mendikbudristek mengatakan pemerintah pusat beserta universitas bekerja sama untuk mengeluarkan kebijakan Kampus Merdeka. Dia menegaskan tidak akan melepas sendiri mahasiswa dan universitas untuk mengimplementasikan konsep Kampus Merdeka.
"Kemendikbudristek yang kerjanya lebih keras dari universitas sekarang. Kami yang bantu universitas mencari dan menciptakan program," cetusnya.
Nadiem menambahkan, inilah filsafat yang dimaksud pemerintah bukan hanya regulator melainkan pemimpin yang melayani. Ini adalah bukti pelayanan Kemendikbudristek pada universitas-universitas.
Dukungan pemerintah dari sisi pendanaan juga sebagai upaya untuk memastikan kemerdekaan akses pendidikan untuk siapa pun termasuk yang berprestasi maupun yang memiliki keterbatasan dari sisi ekonomi.
“Ada uang saku dan biaya hidup selama magang, dan disubsidi penuh oleh pemerintah. Kami melakukan ini karena tidak ingin anak-anak terhambat hanya karena tidak punya biaya transportasi atau biaya hidup yang mungkin dia harus pindah ke kota besar dan dia tidak punya akses ke situ,” jelas Nadiem.(esy/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad