jpnn.com, TANGGAMUS - Kepala Diskoperindag Tanggamus, Lampung, Mairosa meninggal dunia usai mengikuti acara peringatan perayaan HUT ke-75 RI, Senin (17/8).
Jenazahnya ditemukan dengan posisi tergeletak setelah terjatuh di kamar mandi.
BACA JUGA: Respons MM Soal Videonya yang Beredar di Medsos: Masa Depan Saya Benar-benar Hancur
Sekretaris Dinas Kominfo Tanggamus Derius Putrawan membenarkan kabar duka tersebut.
“Iya. Informasinya seperti itu. Terjatuh dari kamar mandi, setelah upacara di lapangan. Jenazah langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Batin Mangunang,” kata Derius.
BACA JUGA: Mobil Pengangkut 19 Orang Pemburu Babi Terguling di Tasikmalaya, 3 Tewas, 16 Luka-luka
Sementara di RSUD Batin Mangunang Kotaagung, terlihat sejumlah pejabat Pemkab Tanggamus.
Di antaranya Asisten Bidang Administrasi Jonsen Vanisa, Asisten Bidang Ekobang Sukisno, Kadis PPPA, Dalduk dan KB Edison, Staf Ahli Bupati Hery Heryadi serta sejumlah pejabat di Disperindagkop UMKM.
BACA JUGA: Wali Kota Banjarbaru Meninggal Dunia karena COVID-19
Rekan kerja Mairosa, Edison mengatakan, almarhum didapati dalam posisi sudah tergeletak tidak sadarkan diri di dalam kamar mandi kantor Setkab Tanggamus.
“Almarhum ke kamar mandi usai upacara. Setelah tabur bunga di TMP, saya mau ke kamar mandi lagi. Tetapi pintu terkunci, digedor-gedor tidak ada respon. Akhirnya saya insiatif panggil petugas cleaning service untuk memanjat. Pas dilihat, ternyata di dalam ada Mairosa,” kata Edison.
Dilanjutkan, saat diperiksa, Mairosa sudah meninggal dunia.
“Saya berani mendekat dan membopong, karena tahu, dia punya riwayat jantung. Selama ini memang sering mengeluh jantung,” papar Edison.
Sementara, dokter UGD RSUD Batin Mangunang Kotaagung dr. Mirza mengatakan, Mairosa tiba di rumah sakit sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Dirinya menduga kuat bahwa Mairosa terkena serangan jantung. Hal ini didasari dari keterangan para rekan almarhum yang mengantar.
“Kalau berdasar cerita rekan almarhum, sebelum tidak sadarkan diri, ia mengalami tremor atau getaran. Lalu ada riwayat jantung juga. Jadi kemungkinan serangan jantung,” terang dr. Mirza.
Dilanjutkan, penanganan jenazah Mairosa dilakukan sesuai protokol kesehatan. Petugas medis yang membawa jenazah juga menggunakan APD lengkap.
BACA JUGA: Bandar Narkoba Lolos dari Penggerebekan, Sang Istri Jadi Tumbal, Polisi Sita Sejumlah Barang Bukti
“Tadi dilakukan Swab. Sebab kalau Rapid sudah tidak akurat lagi karena meninggalnya sudah satu jam. Sampel Swab dikirim ke RSUD Pringsewu,” ujarnya.(radarlampung.co.id)
Redaktur & Reporter : Budi