Kabar Duka, Kadis Pertanian Probolinggo Sudiman Meninggal Dunia karena Covid-19

Rabu, 07 Oktober 2020 – 22:22 WIB
Saat melepas jenazah almarhum Kadis Pertanian Kota Probolinggo. Foto: antara

jpnn.com, PROBOLINGGO - Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Probolinggo Sudiman meninggal dunia di usia 52 tahun, setelah dirawat di RSUD dr Moh. Saleh karena terinfeksi Covid-19.

Wakil Wali Kota Probolinggo Mochammad Soufis Subri, Sekda drg Ninik Ira Wibawati dan sejumlah Kepala OPD beserta staf di lingkungan Pemerintah Kota Probolinggo ikut melepas jenazah Sudiman di kamar mayat RSUD dr Moh Saleh, Rabu sore.

BACA JUGA: Masih Ingat Sama Johnny Nash? Meninggal Dunia Kemarin

"Beliau dibawa ke ruang isolasi, kami berikan oksigen, injeksi, obat radiomavir. Pada hari Senin (5/10) mengambil plasma (aferesis), kemudian terapi convalescent pada Selasa (6/10)," jelas Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Probolinggo dr Abraar Kuddah di Probolinggo, Rabu.

Sudiman dirawat di RSUD dr Moh. Saleh sejak Minggu (4/10), saturasi oksigennya adalah 68 persen, sedangkan seseorang dalam kondisi normal adalah 96 hingga 100 persen.

BACA JUGA: Rihanna Minta Maaf soal Lagu Hadis Nabi di Peragaan Pakaian Dalam

Terdapat gambaran dari paru mengalami vibrosis di kedua parunya dan hasil IGM (Immunoglobulin) dan IgG reaktif.

"Pada hari Senin (5/10), kondisi Sudiman sempat membaik. Tes usap dilakukan pada Senin (5/10) pagi dan sore, hasilnya sudah keluar dan dinyatakan positif COVID-19," tuturnya.

BACA JUGA: Kabar Duka, Sang Master Magnesium Meninggal Dunia

Abraar menjelaskan, pihaknya sudah menduga bahwa almarhum Sudiman terinfeksi COVID-19 pada Minggu (4/10) saat masuk RSUD dr Moh. Saleh karena gambaran parunya sudah bisa diprediksikan seperti itu (pemeriksaan), kemudian drop dan pada Rabu pukul 11.30 WIB dinyatakan meninggal dunia.

"Saya berharap kepada masyarakat Kota Probolinggo tidak menghakimi pasien COVID-19 adalah aib. Stop stigma dan judge pasien COVID-19 adalah aib," katanya.

Abraar menjelaskan tenaga kesehatan tidak pernah memberikan stigma seperti itu dan justru masyarakat sendiri yang menghakimi demikian, sehingga pihaknya juga memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak meremehkan COVID-19 dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Virus corona itu memang benar-benar ada dan tidak perlu menyikapi berlebihan, namun juga jangan meremehkan. New normal hidup lebih sehat yakni istirahat cukup, makan yang bergizi dan periksakan diri saat sakit," ujarnya.

Almarhum dikenal sebagai sosok yang sangat peduli, baik dan cukup dekat dengan semuanya, terlebih sesama rekan kerja. (antara/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler