jpnn.com, JAKARTA - Kesempatan menarik bagi warga yang berusia 15 hingga 30 tahun, dan anak putus sekolah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan Direktorat Pendidkan Vokasi menyiapkan bantuan dana lewat Program Kecakapan Keterampilan (PKK) dan Program Keterampilan Kewirausahaan (PKW).
"Masyarakat kurang mampu, yang tidak memiliki pekerjaan dan tengah belajar Paket C bisa daftar program itu," kata Dirjen Pendidikan dan Vokasi Wikan Sakarinto di Jakarta, Kamis (18/6).
BACA JUGA: Update Corona 18 Juni: Penambahan Pasien Sembuh Terbanyak di DKI Jakarta
Dia menyebutkan, untuk PKK ada empat sektor yang menjadi priorotas yaitu mesin, kontruksi, ekonomi kreatif, keramahan dan layanan perawatan. Sedangkan PKW fokus pada pendidikan kursus dan pelatihan.
"Dengan mengikuti dua program itu, mereka bisa tampil sesuai kebutuhan dunia kerja serta bermitra dengan usaha mikro kecil dan menengah. Bagi masyarakat yang ingin jadi peserta didik bisa lihat website Kemendikbud," katanya.
BACA JUGA: Update Corona 18 Juni: Penambahan Pasien Positif Hari Ini Cetak Rekor
Dia menyebutkan, tahun ini PKK akan diberikan kepada 50 ribu orang. Sedangkan PKW sasarannya untuk 16.676 orang. Dengan demikian diharapkan tahun ini akan segera tercipta 66 ribu SDM terampil dan berdaya mandiri.
Ditambahkan Wartanto, Plt. Direktur Kursus dan Pelatihan, program PKK diperuntukkan bagi masyarakat usia 15-30 tahun dengan prioritas 15-25 tahun, anak usia sekolah tidak sekolah (ATS), lulus tidak melanjutkan sekolah, peserta didik Paket C serta masyarakat yang menganggur.
BACA JUGA: KPK Kaji Program Kartu Prakerja, Hasilnya Mengejutkan
Sedangkan PKW diperuntukkan bagi usia 15-30 tahun dengan prioritas 15-25 tahun, putus sekolah atau lulus tidak melanjutkan, belum memiliki pekerjaan tetap atau menganggur dan dari keluarga kurang mampu.
"Kami mengajak masyarakat untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. Mengingat pemerintah menyiapkan kuota bantuan yang cukup banyak untuk dua program ini," tandas Wartanto. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad