jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan masih ada layanan mudik gratis tahap dua yang akan digelar untuk masyarakat.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan pendaftaran mudik gratis Lebaran 2022 tahap kedua akan dibuka mulai hari Senin (18/4).
BACA JUGA: Pemprov DKI Siapkan 19.680 Tiket Mudik Gratis, Begini Cara Daftarnya
"Tahap kesatu dengan anggaran sekitar Rp 10 miliar, jumlah bus 530 itu sudah habis. Besok hari Senin (18/4) saya akan buka lagi yang tahap kedua dengan jumlah anggaran yang sama," kata Budi Setiyadi di sela kegiatan inspeksi keselamatan di Terminal Bus Tipe A Bulupitu Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu petang (16/4).
Adapun jumlah masyarakat yang ikut mudik gratis dari Jabodetabek ke Jawa Tengah termasuk Jawa Timur dan sebagian Jawa Barat sekitar 21 ribu penumpang termasuk sepeda motor yang diperkirakan mencapai 1.100 kendaraan.
BACA JUGA: Pemprov DKI Siapkan Ratusan Bus untuk Mudik Gratis ke 5 Provinsi Ini
Menurut dia, sepeda motor pemudik dari wilayah Jabodetabek tersebut akan diangkut dengan menggunakan truk.
"Kalau dengan kereta api itu juga akan didukung karena Pak Menteri Perhubungan (Budi Karya Sumadi) sudah memerintahkan Dirjen Perhubungan Darat, Dirjen Perhubungan Laut, dan Dirjen Perkeretaapian untuk menyiapkan mudik gratis bagi penumpangnya termasuk kendaraan-kendaraan sepeda motor," kata Dirjen Hubdat.
Lebih lanjut, Budi menjelaskan persiapan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dalam rangka mudik gratis tersebut sudah mencapai 60 persen.
Pihaknya juga telah berkomunikasi dengan semua operator bus antarkota antarprovinsi (AKAP), operator bus pariwisata, dan semua pemangku kepentingan.
Budi menambahkan Kemenhub telah melaksanakan dua amanat Presiden RI Joko Widodo sekaligus melaksanakan tujuan atau target dari angkutan Lebaran 2022.
"Yang pertama adalah keselamatan dari masyarakat kita terkait penanganan pandemi COVID-19. Jadi walaupun mungkin kita banyak yang akan berjalan, kita harapkan penggunaan masker, kemudian 'booster' (vaksin penguat, red.), itu sudah harus kita laksanakan," tegas Budi. (mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul